Rabu 04 Nov 2020 00:46 WIB

Dana PEN DKI Jakarta untuk Biayai 6 Proyek Infrastruktur

Salah satu proyek yang akan mendapakan bantuan dana adalah

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan
Foto: Republika/Flori Sidebang
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Pemulihan Ekonomi Nasional pinjaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari PT SMF akan dipakai untuk membiayai enam proyek infrastruktur. Salah satu dari enam proyek itu adalah  Taman  Ismail Marzuki (TIM) dan Jakarta International Stadium (JIS).

"Ini adalah penambahan pada kelompok Belanja Langsung dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga masuk di dalam Raperda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2020 untuk enam proyek," kata Gubernur DKI Jakarta Danis yang gagasanya sederhaa namu nosa kd

Baca Juga

Dana PEN yangsudah dicairkan dari BUMN itu sebesar Rp 3,26 triliun ini. Anies mengatakan, dana tersebut alam dialokasikan untuk pertamapeningkatan infrastruktur pengendalian banjir. Kedua, untuk peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum. Ketiga, untuk peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah dan keempat untuk peningkatan infrastruktur transportasi.

Kelima, untuk kegiatan transformasi digital dengan proyek pengembangan dan pengelolaan ekosistem provinsi cerdas dan kota cerdas. "Lalu peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (revitalisasi TIM) serta peningkatan infrastruktur olahraga (pembangunan JIS)," ujar Anies.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengaku pihak legislatif sepakat pinjaman dana PEN yang telah cair digunakan untuk pengerjaan sejumlah proyek yang terkendala, Karena sebenarnya itu adalah proyek yang sudah ditetapkan anggarannya sebelum pandemi COVID-19. "Pinjaman itu untuk pembiayaan proyek yang ditetapkan 2020, tapi mangkrak karena income enggak masuk," kata Taufik dalam pesan singkatnya.

Taufik mengatakan dana PEN tersebut adalah untuk pembiayaan proyek yang telah ditetapkan dan memiliki skema multiyears atau tahun jamak. "Itu kan rata-rata multiyears, jadi enggak keganggu sama tahun," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement