Selasa 03 Nov 2020 23:26 WIB

Warga Padang Sembuh dari Covid-19 Capai 6.596 Orang

Hari ini ada penambahan 105 kasus sembuh di Padang.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG  -- Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat hingga Selasa, jumlah warga setempat yang sembuh dari Covid-19, mencapai 6.596 orang.

"Untuk hari ini ada penambahan 105 kasus sembuh, total yang dinyatakan sehat 6.596 dari 8.616 warga Padang yang terinfeksi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Selasa (3/11) malam.

Dia mengatakan dari 104 kelurahan di Padang terdapat satu kelurahan yang belum ada kasus sama sekali dan tiga kelurahan telah bebas dari virus corona jenis baru itu.

Ia merinci 105 kasus sembuh tersebut tersebar di Kecamatan Padang Timur 10 kasus, Padang Utara (23), Koto Tangah (9), Kuranji (21), Lubuk Begalung (15), Pauh (6), Padang Barat (6), Padang Selatan (1), Nanggalo (3), dan Bungus (11).

Dari total sisa kasus positif di Padang 1.880 kasus, 631 kasus di antaranya bergejala dengan kondisi 182 kasus dirawat, 449 kasus isolasi, dan 1.249 kasus tanpa gejala dengan kondisi 17 dirawat dan 1.232 kasus isolasi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang pada Oktober 2020, total kasus positif terbilang tinggi dan melonjak.

"Setiap hari tak kurang dari 100 orang warga Padang yang positif dan kasus tertinggi pernah dalam satu hari mencapai 347 pada 16 Oktober 2020," kata Feri.

Ia mengakui kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena tak hanya penambahan kasus positif, pasien yang meninggal juga terus bertambah.

"Sebelumnya yang meninggal di Padang akibat Covid-19 bisa dihitung mingguan, namun memasuki Oktober 2020 setiap hari selalu ada yang meninggal dan jumlahnya bisa lebih dari satu orang," ujarnya.

Tetapi, katanya, adanya kasus positif di Padang juga diikuti tingkat kesembuhan yang cukup baik karena sejak awal bulan sampai 21 Oktober mendekati angka dua ribu orang dengan persentase angka kesembuhan 56 persen.

Ia mengatakan penambahan kasus di Padang yang rata-rata mencapai 150 orang per hari berasal dari klaster perkantoran dan pemerintahan serta tidak menutup kemungkinan dari rumah makan dan restoran.

Sebelumnya, guna menyikapi tingginya angka penambahan kasus baru di "Ranah Minang" itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengeluarkan instruksi untuk mewajibkan tes usap semua pengelola rumah makan dan restoran.

Kebijakan ini diambil karena berbagai cara dan upaya yang dilakukan sebelumnya belum berhasil menekan laju pertambahan kasus baru.

Pihaknya sudah memberlakukan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru yang memberikan sanksi bagi warga yang melanggar protokol kesehatan.

Pemberlakuan wajib tes usap bagi pelayan rumah makan merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penularan virus karena Padang masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Jika rumah makan ditutup, katanya, tentu tidak mungkin karena roda ekonomi harus terus berjalan sehingga solusinya pengelola dipastikan negatif Covid-19.

Ia memastikan pelaksanaan tes usap ini gratis karena dibiayai pemprov sehingga pengelola rumah makan tak perlu khawatir soal biaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement