Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Teh Nia Soroti Pelayanan untuk Seniman dan Budayawan

Selasa 03 Nov 2020 16:15 WIB

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Agus Yulianto

Calon Bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina Naser (Teh Nia)

Calon Bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina Naser (Teh Nia)

Foto: Istimewa
Kampung Jelekong melahirkan seniman-seniman dan budayawan-budayawan yang hebat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina memaparkan, pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk keberlangsungan pembangunan Kabupaten Bandung. Nia, sapaannya, menyebut, pemerintahan saat ini belum bekerja maksimal. Termasuk dalam memberikan pembinaan dan pelayanan bagi para seniman dan budayawan.

"Saya datang ke tempat ini bukan baru sekali, tapi sudah berkali-kali. Dari mulai masuk, kita bisa melihat galeri lukisan, kalau bapak dan ibu tahu, kita selalu menggaungkan bahwa di Kabupaten Bandung tepatnya di Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah ada kampung lukis dimana disana sang maestro bermukim," ungkap Teh Nia dalam rilis yang diterima Republika, Senin (2/11).

photo
Perajin menjemur lukisan di atap salah satu galeri lukis di Kampung Wisata Seni Jelekong, Giriharja, Baleendah, Kabupaten Bandung. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan hadirnya 10 Desa Wisata per satu kabupaten/kota di tahun 2020 guna meningkatkan keunggulan pariwisata serta menggerakan perekonomian di tingkat desa. Foto: Abdan Syakura/Republika - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Dia mengakui, Kampung Jelekong ini terkenal dengan dalang-dalang yang andal. Dalang pun melakukan berbagai inovasi untuk pertunjukan yang lebih menarik.

"Saya sangat tertarik dengan pertunjukan wayang di luar pakem seperti itu, dalam pandangan saya, itu merupakan suatu daya tarik dan inovasi dari para jenius yang bisa mengantarkan Kampung Jelekong agar bisa lebih terkenal lagi sebagai destinasi wisata," katanya.

Namun, potensi tersebut tidak bisa maju jika tidak terintegrasi dengan pihak-pihak yang kompeten di bidangnya. Nia melihat, peran tata kelola disini belum terintegrasi dengan baik.

"Kalau di Jelekong ini, saya lihat belum terintegrasi. Nah, disinilah harus ada peran tata kelola pemerintah yang baik," kata Nia.

Nia pun menyoroti pentingnya sinergi pedesaan dan urban yang berlandaskan religius, kulturan, dan berwawasan lingkunan. Teh Nia sangat setuju jika hakikat keterlibatan pembinaan seniman dan budayawan dalam ikut mewarnai, memberikan edukasi, memberikan informasi yang mendidik dibarengi juga dengan pembinaan kajian dari lembaga akademisi. 

Kalau di provinsi disebut dengan pentahelix, yaitu lima unsur pembangunan yang melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, dan media. Dimana lima hal tersebut harus terintegrasi.

"Kebanggan saya terhadap Kampung Jelekong ini bisa melahirkan seniman-seniman dan budayawan-budayawan yang hebat. Meskipun di sini tidak ada akademi khusus yang mengajarkan hal-hal tentang muatan lokal," katanya. 

Nia berharap, ke depan khususnya di Kecamatan Baleendah ini, di setiap tingkatan sekolah harus ada muatan lokal sesuai dengan potensi kearifan budaya lokal yang ada. Ini agar bisa lebih memajukan lagi seni dan budaya khususnya disini karena memang potensinya adalah itu. 

Ke depan berbagai unsur di Kampung Jelekong ini bisa diciptakan menjadi satu tematik yang berkesinambungan dan terintegrasi. Sehingga bukan hanya mendapat pelayanan yang lebih baik tapi juga mengangkat Kelurahan Jelekong bersinar hingga di tingkat nasional.

"Ada galeri lukis, pewayangan, lokasi penguraian limbah yang bernilai ekonomis juga ada, kenapa ini tidak dibuat satu nafas untuk lebih membangun dan mengangkat Kelurahan Jelekong agar bersinar tidak hanya di Jawa Barat, nasional, tapi harus sampai ke tingkat internasional," katanya.

 

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler