Selasa 03 Nov 2020 10:46 WIB

Ridwan Kamil Sebut Ekonomi Jabar Minus Menuju Nol

Pemprov akan mendorong kalangan menengah ke atas agar belanja produk UMKM

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pengelola menata produk UMKM yang dipajang di Kerajinan dan Kuliner Jawa Barat (Kerabat) Store Dekranasda Jabar, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Rabu (23/9). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan Kerabat Store Dekranasda Jawa Barat sebagai ruang pengembangan kreativitas dan sarana promosi serta pusat penjualan bagi produk UMKM dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengelola menata produk UMKM yang dipajang di Kerajinan dan Kuliner Jawa Barat (Kerabat) Store Dekranasda Jabar, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Rabu (23/9). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan Kerabat Store Dekranasda Jawa Barat sebagai ruang pengembangan kreativitas dan sarana promosi serta pusat penjualan bagi produk UMKM dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui, ekonomi Indonesia termasuk Jabar diambang resesi. Namun, Jabar resesinya tak terlalu dalam. "Berita buruknya masih minus (ekonominya,red) tapi teu jero teuing (ga terlalu dalam, red). Kalau yang resesi kita tinggi, masih minus tapi menuju nol," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin malam (2/11).

Emil mengatakan, saat ini sudah keliatan kasat mata masyarakat banyak yang belanja, makan, dan berlibur. Ini, menandakan ekonomi bergerak."Ekonomi yang kita akan lakukan adalah yang berdampak secara massal. Ada dua," katanya.

Untuk UMKM, kata Emil, ia akan kampanye bagi kalangan menengah atas agar belanja. "Atos tong nabung dulu (sudah jangan nabung dulu, red), balanja. Bilang ke istrinya. Nabung nanti tahun depan. Karena kalau warung tidak dibeli, UMKM tidak dibeli maka mereka akan ada kesulitan dan akhirnya mereka meminta bansos," katanya.

Justru, kata dia dengan kelompok UMKM dibeli, maka kelompok menengah bawah itu bisa bergerak sehingga mereka tidak tangan di bawah.

Ekonomi paling tangguh, kata dia adalah ketahanan pangan. Satu UMKM, dua ketahanan pangan, termasuk ekspor. "Kita jual kopi ke Australia , ubi jalar ke hongkong, jahe merah ke Singapura itu berjalan terus untuk meningkatkan perdagangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement