Selasa 03 Nov 2020 07:22 WIB

Sejumlah Pohon di Kota Bogor Tumbang Diterpa Angin Kencang

Bima Arya meminta warga untuk menghindari jalan rawan pohon tumbang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau pemangkasan pohon di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal pasca kejadian pohon tumbang, Senin (2/11).
Foto: Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau pemangkasan pohon di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal pasca kejadian pohon tumbang, Senin (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Angin kencang yang melanda Kota Bogor pada Senin (2/11) mengakibatkan pohon tumbang di empat titik dan menyebabkan korban luka. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, terdapat empat titik di Kota Bogor yang mengalami pohon tumbang.

Kepala BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah menjelaskan, kejadian pohon tumbang yang pertama terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal pada Senin (2/11) pagi WIB, tepatnya di depan Kantor BPJS Kesehatan, dan melukai dua orang.

Insiden kedua, terjadi di Jalan Juanda, Bogor Tengah. Kejadian yang ketika terjadi di Jalan Dadali, Tanah Sareal dan menimpa sebuah mobil Daihatsu Terios milik warga. Dan kejadian terakhir terjadi di Kampung Tajur, Bogor Selatan.

Priyatna menyatakan, dari empat titik tersebut terdapat empat orang alami luka ringan dan berat. “Korban yang mengalami luka dari kejadian di Jalan Ahmad Yani dan Juanda,” kata Priyatna ketika dikonfirmasi, Senin (2/11).

Kabid Pertamanan dan PJU Dinas Pertamanan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Febi Darmawan memaparkan sudah ada 666 pohon di Kota Bogor yang sudah didata dan diberi kartu tanda pohon (KTP).

“Yang ber-KTP ada 666 pohon, tersebar di Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Tengah di sekitar sistem satu arah (SSA), Bogor Utara, dan Bogor Selatan. Saat ini kita tengah mendata 150 pohon lagi di Bogor Timur untuk diberi KTP,” ujar Febi kepada Republika.

Dari hasil pendataan tersebut, pohon yang masih sehat atau tingkat keroposnya 0 hingga 30 persen ditandakan dengan KTP berwarna hijau. Kemudian, pohon yang tingkat keroposnya sudah di atas 30 hingga 50 persen ditandakan dengan KTP berwarna kuning.

Sementara, untuk pohon ber-KTP Merah menandakan tingkat keropos pohon sudah mencapai diatas 50 persen dan rawan tumbang. "Pohon yang ber-KTP Kuning kami lakukan penebangan dahannya untuk mengurangi beban pohon akibat adanya pengeroposan. Kalau yang di atas 50 persen lebih langsung kami tebang," jelasnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto turut memantau proses penebangan pohon di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal. Sebagai warga Bogor, Bima meminta warga untuk menghindari jalan, di mana banyak titik-titik rawan pohon tumbang. “Seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Jalan Pajajaran, dan Jalan Juanda. Itu titik-titik rawan,” ujarnya.

Karena jalan tersebut berstatus jalur protokol, Bima meminta masyarakat untuk tidak melintas di jalan-jalan tersebut ketika cuaca buruk terjadi. Seperti hujan deras dan angin kencang yang kerap melanda Kota Bogor belakangan ini.

Terkait korban luka akibat pohon tumbang hari ini, Bima menyatakan, Pemkot Bogor bakal memberi santunan kepada para korban. “Ada santunan, ada asuransi. Aturan dari kita begitu,” ucap Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement