Selasa 03 Nov 2020 06:31 WIB

Sleman Dikunjungi Hampir 60 Ribu Wisatawan Saat Cuti Bersama

Wisata alam masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan yang kunjungi Sleman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Wisatawan menaiki mobil jip saat mengikuti wisata lava tour Merapi di Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan menaiki mobil jip saat mengikuti wisata lava tour Merapi di Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Libur panjang yang dimulai 27 Oktober-1 November 2020 telah berakhir. Hampir 60 ribu wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Sleman selama cuti bersama tersebut di 12 destinasi wisata.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suciati Iriani Sinuraya mengatakan destinasi wisata alam masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan. Menurutnya angka kunjungan wisatawan naik signifikan dibanding hari-hari libur sebelumnya.

Baca Juga

"Lima hari libur panjang pekan lalu dari 12 destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan tercatat kurang lebih sebanyak 58.700-an pengunjung," kata Suciati, Senin (2/11).

Destinasi ternama seperti kawasan lereng Gunung Merapi dan Tebing Breksi masih menjadi tujuan wisata yang paling diminati wisatawan. Ada pula Agro Wisata Bumi Merapi, Kaliadem, Bunker, Bukit Klangon, Grojogan Watu Purbo, Museum Gunung Merapi, dan Monumen Jogja Kembali (Monjali).

Selain itu wisatawan juga banyak mengunjungi Candi Sambisari dan Candi Ijo serta Yogyakarta Exotarium. Dari pemantauan yang dilakukan petugas pantau Dinas Pariwisata Sleman, puncak kunjungan wisatawan terjadi pada hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020.

Suciati mengatakan wisatawan yang berkunjung ke destinasi itu rata-rata menaati protokol kesehatan untuk cuci tangan dan memakai masker. Saat masih ada wisatawan yang abai, pengelola diwajibkan mengingatkan dan menegur agar patuhi protokol.

"Destinasi yang sudah kami verifikasi juga sudah secara periodik mengingatkan wisatawan untuk memakai masker dengan benar, cuci tangan, dan jaga jarak melalui pengeras suara," ujar Suciati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement