Selasa 03 Nov 2020 06:19 WIB

Swab Pelaku Pariwisata di DIY Direncanakan Selama Sepekan

Swab ditujukan ke pelaku usaha wisata atau pemudik yang kembali ke Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Warga menggunakan masker saat membeli sayur pada pedagang keliling di Baciro, Yogyakarta, Senin (2/11). Kewajiban menggunakan masker di lingkup desa kawasan Yogyakarta menjadi aturan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Namum, masih ada beberapa warga yang nekat mengindahkan penggunaan masker.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menggunakan masker saat membeli sayur pada pedagang keliling di Baciro, Yogyakarta, Senin (2/11). Kewajiban menggunakan masker di lingkup desa kawasan Yogyakarta menjadi aturan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Namum, masih ada beberapa warga yang nekat mengindahkan penggunaan masker.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Daerah (Pemda) DIY merencanakan swab test Covid-19 usai libur panjang akan dilaksanakan selama sepekan. Swab ini menyasar pelaku usaha pariwisata dan pemudik yang datang ke DIY.

"Pelaku wisatanya kita swab untuk men-check apa tertular (Covid-19) apa tidak. Paling tidak kita coba dulu seminggu ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara AJi di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (2/11).

Aji mengatakan, pelaku usaha pariwisata yang akan disasar untuk swab ini mulai dari pengelola pariwisata, pelaku usaha kuliner dan kerajinan hingga penyedia jasa transportasi. Sedangkan, pemudik yang juga dijadikan sampel untuk swab ini dikarenakan berpotensi membawa Covid-19 ke DIY.

Walaupun begitu, swab ini tidak diberlakukan kepada wisatawan. "Wisatawan sudah balik, itu kami tidak bisa (melakukan swab) dan itu menjadi tugas (gugus tugas) domisilinya," ujar Aji.

Swab usai libur panjang ini dimulai sejak Senin (2/11). Walaupun begitu, swab test tidak dilakukan di seluruh destinasi wisata yang ada di DIY.

Sampel yang diambil dari swab test diprioritaskan berdasarkan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di kawasan destinasi wisata. Artinya, sampel swab test tergantung dari banyaknya terjadi pelanggaran terhadap protokol kesehatan tersebut. Warga juga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker saat beraktifitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak saat berkumpul dengan orang. 

Sampel akan diambil secara acak dengan jumlah sampel sekitar 700-1.000 sampel per harinya. "Kita petakan daerah mana yang paling padat dan paling banyak pelanggaran (protokol kesehatan), itu menjadi prioritas," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement