Selasa 03 Nov 2020 06:36 WIB

Sekda: DAK Maluku 2020 Naik

Untuk masalah Covid-19, Pemprov Maluku masih menyiapkan anggaran tak terduga.

Peta Kota Ambon (ilustrasi)
Foto: http://gambar-peta.blogspot.com
Peta Kota Ambon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang mengatakan, postur APBD provinsi ini tahun angggaran 2021 masih sama dengan 2020, meski pun ada sedikit kenaikan pada Dana Alokasi Khusus (DAK). Kasrul tidak merinci berapa besar kenaikan DAU Maluku pada 2021. "Kalau untuk Dana Alokasi Umum (DAU) yang merupakan bagian dari transfer daerah itu mengalami penurunan," ujarnya di Ambon, Senin (2/11). 

Namun dia pun tak memerinci berapa angkanya. Menurut dia, secara garis besar APBD Maluku tahun anggaran 2021 ini sudah ada. Hanya, untuk berbagai target di berbagai daerah seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, atau pengawasan yang harus dipenuhi Pemprov Maluku sehingga akan dikonsultasikan ke Gubernur, Murad Ismail.

Baca Juga

"Perjuangan Pemprov bersama DPRD Maluku, ternyata banyak kegiatan yang mengalami penurunan di kementerian melalui balai atau unit-unit kerja kementerian yang ada di daerah, termasuk DAK reguler maupun DAK afirmasi yang ada di setiap kabupaten dan kota," ujar Kasrul.

Untuk penanganan masalah Covid-19, Pemprov Maluku masih tetap menyiapkan anggarannya di dalam biaya tidak terduga untuk tahun anggaran 2021. Dia mengatakan, pandemi Covid-19 ini belum bisa diduga kapan berakhir, dan mudah-mudahan kalau bisa skenario pemerintah pusat itu program vaksinasinya direalisasikan antara November atau Desember 2020, maka pada tahun anggaran 2021 akan berkurang. "Kami (Pemprov Maluku) pada 2020 menganggarkan Rp 122 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19 dan 2021 mungkin setengahnya saja," kata Kasrul.

Saat ini semua Gubernur di Indonesia telah menerima surat dari Kemenkes RI mengenai persiapan untuk vaksinasi, baik itu simulasi dan sebagainya. Di mana Pemprov Maluku juga akan menjadi salah satu tempat vaksinasi dan tim dari kementerian sudah datang untuk melihat simulasinya.

"Untuk Maluku nantinya pelaksanaan vaksinasi disasarkan pada sekitar satu juta orang. Yang akan didahulukan adalah para tenaga medis yang selama ini menanganai pasien tertular virus corona, kemudian teman-teman yang melaksanakan pelayanan publik, selanjutnya di sektor ekonomi seperti pariwisata," tandas Kasrul. Sehingga Maluku akan mendapatkan sekitar 1,1 juta vaksin Covid-19 untuk disuntik kepada masyarakat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement