REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat calon wali kota dan wakil wali kota yang berkontestasi di Pilkada Surabaya 2020. Hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan Machfud Arifin–Mujiaman Sukirno mencapai 51,7 persen, mengungguli pasangan Eri Cahyadi – Armuji yang hanya 34,1 persen.

"Pemilih yang merahasiakan jawaban ada 5 persen dan yang belum menentukan pilihan atau undecided voters 9,2 persen," ujar Manajer Riset Poltracking Indonesia, Masduri di Surabaya, Senin (2/11).

Masduri melanjutkan, survei yang dilakukan lembaganya juga menemukan elektabilitas kandidat tunggal calon wali kota Surabaya Machfud Arifin mengungguli lawannya Eri Cahyadi. Machfud Arifin meraih suara 51,9 persen, sementara Eri Cahyadi hanya mendapat dukungan 34,3 persen. Masduri mengungkapkan adanya 6,0 persen responden yang merahasiakan pilihannya, dan undecided voters sebesar 7,8 persen.

Pun demikian dengan elektabilitas kandidat tunggal calon wakil wali kota Surabaya. Dimana tingkat elektabilitas Mujiaman Sukirno yang mencapai 47,5 persen, mampu mengungguli lawannya Armudji yang hanya meraih suara 30,7 persen. Sementara itu 10,4 persen responden merahasiakan pilihannya, dan undecided voters mencapai 11,4 persen.

Masduri menambahkan, hasil survei lembaganya juga menunjukkan pemilih Tri Rismaharini–Whisnu Sakti Buana pada Pilkada Surabaya 2015, lebih banyak memilih pasangan Machfud Arifin–Mujiaman dengan persentase mencapai 49,4 persen. Sementara yang memilih Eri Cahyadi – Armudji hanya 37,8 persen. Padahal Eri Cahyadi disebut-sebut sebagai anak emas dan mengantongi dukungan Tri Rismaharini.