Senin 02 Nov 2020 16:17 WIB

Palangka Raya Masih Zona Oranye Penyebaran Covid-19

Palangka Raya belum bisa masuk zona hijau.

Warga mengamati peta persebaran COVID-19 melalui laptop. Ilustrasu
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warga mengamati peta persebaran COVID-19 melalui laptop. Ilustrasu

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengatakan wilayahnya sampai saat ini masih masuk zona oranye penyebaran Covid-19.

"Angka Rt (reproduksi) kita naik menjadi 1:5. Untuk itu, kita belum bisa masuk zona hijau melainkan masih bertahan di zona oranye penyebaran Covid-19," kata Fairid di Palangka Raya, Senin (2/11).

Untuk itu kepala daerah termuda di Provinsi Kalimantan Tengah ini pun mengajak masyarakat di kota setempat selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19 untuk meminimalkan potensi penularan baru.

Sehingga, lanjut dia, Kota Palangka Raya dapat segera masuk zona hijau.

"Saat ini kami melalui satgas juga terus melakukan sosialisasi, pendampingan hingga operasi penegakan protokol kesehatan seperti yang tertuang di dalam Peraturan Wali Kota Palangka Raya," kata Fairid.

Sementara itu, berdasar data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya, akumulasi kasus positif Covid-19 di wilayah Ibu Kota Kalimantan Tengah dari kasus pertama sampai saat ini berada di angka 1.222 kasus.

Kemudian untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 1.098 orang. Angka itu berada 89,85 persen dari total kasus positif.

Dari seluruh kasus Covid-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 68 orang. Kemudian sebanyak 56 orang atau 4,58 persen dari total kasus positif masih menjalani perawatan. Sementara masyarakat yang berstatus suspek Covid-19 di "Kota Cantik" tercatat 636 orang.Data tersebut berhasil dihimpun dari seluruh wilayah di Kota Palangka Raya mencakup lima kecamatan yang mencakup 32 kelurahan.

Bertambahnya kasus Covid-19 tersebut juga bentuk keberhasilan tim kesehatan dalam melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement