Senin 02 Nov 2020 14:56 WIB

Kecam Macron, Massa Aksi di Jabar Boikot Produk Prancis 

Massa aksi juga meminta Macron diserat ke Mahkamah Internasional untuk diadili.

Rep: M Fauzi Ridwan/Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Massa menggelar demonstrasi untuk mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron.
Foto: Republika/Febryan. A
Massa menggelar demonstrasi untuk mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah massa yang tergabung dalam paguyuban pengawal NKRI di Jawa Barat menggelar aksi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dinilai telah menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka pun mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produk asal Prancis.

Massa aksi menggelar aksi di halaman Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Senin (2/11) dengan menggunakan pakaian hitam putih. Mereka membawa spanduk berisi kecaman terhadap Prancis.

Koordinator aksi, Dany Ramdhani mengungkapkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produk yang berasal dari Prancis. Pihaknya juga meminta agar dunia internasional menyeret Macron ke Mahkamah Internasional untuk diadili atas pernyataannya tersebut.

Dia mengungkapkan, pemerintah Indonesia pun diminta agar memutus hubungan diplomatik dengan Prancis dan mengusir Duta Besar Prancis serta menarik Duta Besar Indonesia untuk Prancis. "Kita minta pemerintah memutus hubungan diplomatik dengan mengusir Duta Besar Prancis," ungkapnya, Senin (2/11).

Dany pun mendesak agar Presiden Prancis segera meminta maaf kepada warga muslim dunia. Menurutnya, jika tidak segera dilakukan, maka akan datang kecaman-kecaman di beberapa negara lainnya.

"Mengutuk keras Presiden Prancis Emmanuel Marcon atas pernyataan yang telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW," katanya.

Diketahui, berbagai umat Islam di berbagai belahan dunia mengecam pernyataan Presiden Prancis yang menghina umat Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Kota Paris dan Nice dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa. Selain itu, Presiden juga mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo selepas melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para perwakilan antarumat beragama di Indonesia, juga para menteri terkait untuk membahas perkembangan dunia terkait dengan persaudaraan antarumat beragama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement