Selasa 03 Nov 2020 06:00 WIB

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, OJK Sinergi dengan Kalsel

OJK bersinergi dengan Pemprov Kalsel melalui dukungan Program LJK dan TPAKD

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mendukung keberlangsungan program ekonomi unggulan 2021 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) pada sektor Pariwisata, Pertanian dan Industrialisasi. Program ekonomi Pemprov Kalsel antara lain penyediaan akses pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam wadah TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah), serta menyediakan platform digital Banuamenabung untuk memudahkan siswa/pelajar membuka tabungan dan menabung secara kolektif pada bank yang dipilih.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mendukung keberlangsungan program ekonomi unggulan 2021 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) pada sektor Pariwisata, Pertanian dan Industrialisasi. Program ekonomi Pemprov Kalsel antara lain penyediaan akses pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam wadah TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah), serta menyediakan platform digital Banuamenabung untuk memudahkan siswa/pelajar membuka tabungan dan menabung secara kolektif pada bank yang dipilih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- OJK mendukung keberlangsungan program ekonomi unggulan 2021 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) pada sektor Pariwisata, Pertanian dan Industrialisasi. Program ekonomi Pemprov Kalsel antara lain penyediaan akses pembiayaan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam wadah TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah), serta menyediakan platform digital Banuamenabung untuk memudahkan siswa/pelajar membuka tabungan dan menabung secara kolektif pada bank yang dipilih.

“Kami mendukung sekaligus mengapresiasi inisiatif dan upaya kolaboratif yang telah dilakukan dan kedepan tetap semangat karena secara bersama-sama, kita akan terus mengupayakan yang terbaik untuk dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi khususnya bagi masyarakat Banua," Kata Plt Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan.

TPAKD merupakan wadah menemukan terobosan dari berbagai stakeholder dalam membuka akses keuangan dan mendukung pencapaian program pemerintah daerah.

Terobosan tersebut antara lain business matching produk keuangan yang dimiliki dengankebutuhan UMKM/sektorusaha riil unggulan lainnya, dan perluasan penyediaan sumber pendanaan produktif bagi pengembangan UMKM/sektor usaha riil unggulan lainnya. Saat ini, terbentuk 1 TPAKD tingkat Provinsi dan 3 TPAKD tingkat Kabupaten/Kota yaitu TPAKD Tapin, TPAKD Tabalong, dan TPAKD Tanah Laut.

TPAKD Tabalong dan TPAKD Tanah Laut mengadopsi dan mengembangkan Generic Model Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir. TPAKD Tabalong dengan Program Kredit Gerakan Pembangunan Masyarakat Sejahtera (GERBANG EMAS).

Sementara itu, TPAKD Tanah Laut dengan Program Gerakan Peningkatan Usaha Rakyat Melalui Kredit Tanpa Bunga dan Rente bagi Ekonomi Lemah (GAPURA KAROMAH). Kedua program ini disalurkan kepada usaha produktif khususnya UMKM dengan suku bunga 0 persen.

Dari sisi pendanaan, OJK Regional 9 Kalimantan menjembatani kebutuhan pelajar dengan perbankan yang ingin menabung pada produk tabungan pelajar (SIMPEL/SIMUDA)dengan menyediakan platform banuamenabung.com. Platform ini diharapkan mengakselerasi implementasi program KEJAR (Satu Rekening, Satu Pelajar) untuk mendorong pelajar memiliki akses perbankan sejak dini. Di Kalimantan Selatan (Kalsel) sendiri, Gubernur dan sebagian besar Bupati/Walikota telah menerbitkan Surat Edaran KEJAR kepada seluruh sekolah/kampus sebagai bentuk dukungan dari hal tersebut. 

Platform Banuamenabung (banuamenabung.com) disediakan pada masa pandemi ini mampu mendukung semangat pembatasan sosial. Setiap pelajar yang mengajukan pembukaan tabungan pelajar dilayani secara kolektif terbatas oleh bank pilihannya di masing-masing sekolah per kampus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kami mengapresiasi langkah sinergis yang dilakukan OJK bersama LJK sehingga kondisi LJK di Kalselmampu mendukung momentum pertumbuhan ekonomidimana Juni ke Agustus 2020 penyaluran kredit tumbuh 0,2 persen menjadi Rp 51,08 Triliun. Penghimpunan dana masyarakat tumbuh 1,97 persen menjadi Rp 58,99 Triliun sehingga optimisme bahwa ekonomi Kalsel kedepan dapat pulih dan kembali tumbuh” ungkap Rudy Resnawan.

Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim menambahkan sampai dengan 24 September 2020, realisasi restrukturisasi kredit perbankan dan perusahaan pembiayaan di Kalsel mencapai Rp 15,88 Triliun untuk membantu 163.219 pelaku usaha di Kalsel yang memiliki fasilitas kredit/pembiayaan sehingga usahanya dapat bertahan. 

Selanjutnya, untuk mendukung pemulihan ekonomi, bersama Pemprov. Kalsel dan asosiasi riil, telah dilakukan pemetaan pelaku usaha dan sektor usaha yang masih tumbuh untuk dijadikan pengungkit pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit oleh LJK dalam kerangka PEN, dengan realisasi penyaluran oleh Bank HIMBARA di Kalsel sampai Agustus 2020 tercatat Rp1,32 Triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement