REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pada pertengahan pekan lalu, Juventus merasakan kekalahan perdana musim 2020/2021. Juve takluk 0-2 dari Barcelona dalam lanjutan babak penyisihan Grup G Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Kamis (29/10) dini hari WIB.
Sebuah hasil yang buruk bagi si Nyonya Tua. Ini mengingat Juve melawan tim yang tidak dalam kondisi terbaik.
Barca di era kini berbeda dengan Barca beberapa tahun lalu. Namun Juve tetap tak mampu melewati adangan Raksasa Katalan itu.
Pelatih Bianconeri, Andrea Pirlo, memiliki sejumlah alasan di balik hasil negatif timnya. Ia merasa kemampuan maksimal Juventus, belum sepenuhnya terlihat.
Pirlo tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan tim. Itu karena jadwal pramusim yang singkat. Ia mewarisi skuat yang baru saja cuci gudang. Ada sejumlah muka baru di kamar ganti Bianconeri.
Selanjutnya, belum ada-apa, Pirlo sudah dihadapkan pada berbagai tantangan. Sederet pemain kunci Juve mengalami cedera dan positif Covid-19.
Berjalannya waktu, para penggawa Bianconeri kembali dari 'tidur panjang'. Hasilnya terbukti memuaskan.
Setelah kalah dari Barca, Juve fokus ke Serie A Italia. Bianconeri baru saja menaklukkan tuan rumah Spezia Calcio 4-1 di Stadion Dino Manuzzi, Ahad (1/11) malam WIB.
"Kami mengalami peningkatan. Beberapa pemain kembali dari cedera dan kami akan memiliki waktu untuk mengerjakan ide-ide kami," ujar Pirlo kepada Sky dikutip dari Football Italia, Senin (2/11).
Tak berlebihan apa yang diutarakan allenatore 41 tahun ini. Dalam duel kontra Spezia, ia sudah bisa menurunkan Weston McKennie sejak awal.
Pada menit ke-56, Pirlo memasukkan Cristiano Ronaldo. Kapten Portugal itu langsung menyumbang dua gol setelah lepas dari masa karantina selama 19 hari.
Pirlo masih memiliki banyak rencana untuk dicoba. Salah satunya, ia bisa saja memakai formasi dengan skema empat bek di lini pertahanan. Semuanya bisa terelisasi, jika pasukan Bianconeri dalam kondisi lengkap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
