Senin 02 Nov 2020 11:13 WIB

Jamaah Umroh Indonesia Mulai Jalani Karantina di Saudi

Selama karantina tiga hari, jamaah tidak bisa keluar kamar walaupun ke lobby

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Petugas tour n travel merapikan koper milik calon jamaah umroh di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas tour n travel merapikan koper milik calon jamaah umroh di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, MEKKAH -- Ratusan jamaah umroh perdana Indonesia berangkat ke Arab Saudi pada Ahad (1/11) sekitar pukul 13.00 WIB. Pesawat perdana dari Indonesia tiba pukul 18.16 waktu Saudi dan disambut oleh Konjen RI Jeddah dan perwakilan pemerintah Saudi.

Kabid Umrah Amphuri Zaky Zakaria Anshary mengatakan rombongan Indonesia adalah rombongan kedua yang tiba di Saudi untuk umroh setelah Pakistan. Indonesia dan Pakistan ialah dua negara yang diperbolehkan umroh saat negara lain belum ada yang masuk ke Saudi.

Setelah tiba dan mengikuti seremonial penyambutan, jamaah umroh menuju bus untuk bertolak ke penginapan. Protokol kesehatan terus diterapkan setelah tiba di Saudi seperti jaga jarak, pakai masker dan rutin cuci tangan.

"Jamaah ke bus yang sudah disediakan sesuai nomor, bus hanya diisi 18 orang sekitar 40 persen kapasitas. Di dalam Bus sudah ada Muthowwif atau Guide orang Saudi," kata Zaky dalam keterangannya yang diterima Republika, Senin (2/11).

 

Zaky menyebut selanjutnya jamaah menjalani karantina di penginapan sebelum bisa beribadah. Selama pandemi ini, penginapan yang diizinkan hanya hotel bintang 4 ke atas karena memenuhi standar kesehatan.

Jamaah sempat disambut oleh pimpinan hotel dan staff dengan welcome drink dan kue besar bergambar lambang Indonesia. Ia mengapresiasi penyambutan hangat tersebut.

"Sesampai di Kota Mekkah langsung menuju hotel sekaligus tempat karantina selama tiga hari. Infonya selama karantina tidak bisa keluar kamar walaupun ke lobby," ujar Zaky.

Dari pengalamannya yang baru saja tiba di Mekkah pada masa pandemi, Zaky mulai menghimpun pembelajaran bagi jamaah umroh berikutnya. Ia menyarankan agar jamaah umrah yang akan datang membawa camilan karena tidak bisa keluar kamar hotel.

"Kalau makan malam diantar ke kamar masing-masing oleh petugas hotel," ucap Zaky yang juga Dirut PT. Khazzanah Al Anshary itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement