Senin 02 Nov 2020 06:48 WIB

Manuver-Manuver yang Panaskan Proses Menuju Munaslub PBSI

Munaslub PBSI akan digelar pada 5-6 November 2020.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum PBSI 2020-2024 Edi Sukarno (kiri) bersama Sekretaris Topan Indra Karsa (kanan) memberikan keterangan pers terkait penyenggaraan Munas PBSI di Jakarta, Selasa (13/10/2020). Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 5-6 November 2020 dengan agenda pemilihan Ketua Umum PBSI masa bakti 2020-2024.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum PBSI 2020-2024 Edi Sukarno (kiri) bersama Sekretaris Topan Indra Karsa (kanan) memberikan keterangan pers terkait penyenggaraan Munas PBSI di Jakarta, Selasa (13/10/2020). Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 5-6 November 2020 dengan agenda pemilihan Ketua Umum PBSI masa bakti 2020-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari sepekan, Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan digelar. Tepatnya pada 5-6 November 2020 di Tangerang, Banten. Semakin mendekati Munas suasana kian memanas, khususnya untuk urusan pemilihan ketua umum PBSI periode 2020-2024.

Tim Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum (Caketum) PBSI telah mengumumkan hingga batas akhir waktu penyerahan formulir pendaftaran Bakal Caketum PBSI 2020-2024 pada 26 Oktober lalu. Hanya dua nama yang masuk yakni Agung Firman Sampurna (Ketua Badan Pemeriksa Keuangan) dan Ari Wibowo (Ketua Pengurus Provinsi PBSI Banten).

Agung Firman yang diusung oleh Ketua Harian PP PBSI saat ini Alex Tirta mendapat dukungan dari 29 pengprov. Sedangkan Ari Wibowo yang dimotori tiga Pengrov Jawa mendapat dukungan 10 Pengprov. Sehingga total surat dukungan ada 39, padahal jumlah pemprov yang ada hanya 34. Potensi surat dukungan ganda yang nantinya akan dibatalkan pun begitu besar. Tim penjaringan kemudian akan mengumumkan hasil verifikasi kelengkapan persyaratan bakal Calon Ketum pada 4 November.  

Hasil verifikasi dari tim penjaringan belum diumumkan, manuver sudah terjadi yang kemudian merugikan salah satu calon. Diantaranya adalah beredarnya surat pencabutan dukungan. Dari data yang diterima Republika, ada empat Pengrov yang menarik dukungan yang sebelumnya diberikan kepada Ari Wibowo. Empat pengprov tersebut adalah Maluku Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Jambi.

Tidak sampai disitu, Ketua Pengrov Banten juga mendapat serangan berupa Musyawarah Provinsi PBSI Banten yang digelar pada 31 Oktober 2020 yang diduga bertujuan mendongkel kepemimpinan Ari di Banten. Padahal masa kepengurusan Ari baru akan berakhir pada 17 Desember. 

Ari pun mengaku sudah menyampaikan surat ke PP PBSI maupun ke KONI Provinsi Banten, bahwasanya Musprov Pengrov PBSI Banten seharusnya digelar bulan Desember 2020, sesuai dengan masa baktinya selesai.

"Saya mendengar katanya ada Musprov PBSI Banten. Tetapi yang saya tahu tidak ada perwakilan PP PBSI maupun KONI Banten yang datang. Karena memang kita sudah mengirim surat bahwa Musprov PBSI Banten akan digelar bulan Desember," ujar Ari kepada republika.co.id, Ahad (1/11).

Wakil sekretaris umum Pengprov PBSI Banten, Suwastono menambahkan, Musprov tersebut dipaksakan. "Saya dengar ada Musprov, tetapi itu Musprov yang dipaksakan. Kerena masa kepemimpinan Ari Wibowo masih sampai 17 Desember. Kalau seizin ketua pengprov memang boleh Musprov dipercepat. Tetapi ini kan tidak, kita sudah menjadwalkan, pertengahan November baru pembentukan panitia dan pelaksanaan Musprov baru pada bulan Desember 2020," kata dia.

Ketika Republika coba menghubungi panitia Musprov Pengprov PBSI Banten diantaranya Ferli (Pengkot Serang), Suharli (PBSI Banten) Joy Mahpudin (pengkot Tangerang Selatan) dan untuk mengkonfirmasi pelaksanaan Musprov tersebut hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan tanggapan. Pemerhati Bulu tangkis Indonesia, Broto Happy Wondomisnowo menduga pelaksanaan Musprov PBSI Banten tak lepas dari pertarungan pemilihan ketua umum PP.PBSI 2020-2024.

"Saya mencium Musprov Banten berkaitan dengan Munas PBSI khususnya pemilihan ketua umum. Karena tidak mungkin tidak ada asap kalau tidak ada api. Apalagi saya dengar sebelumnya Banten sudah menyatakan dukungan ke salah satu bakal calon, tetapi dikemudian hari berubah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement