Senin 02 Nov 2020 05:54 WIB

Libur Panjang, Objek Wisata Banyuwangi Dipenuhi Wisatawan

Pemilik hotel dan homestay di Kabupaten Banyuwangi mendapat banyak tamu luar kota.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wisatawan bermain kano di Rowo Cacalan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Wisatawan bermain kano di Rowo Cacalan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sekitar 8.000 wisatawan mengunjungi sejumlah objek wisata di wilayah paling timur Pulau Jawa tersebut pada Sabtu (31/10) dan Ahad (1/11).

"Tapi, Kamis (29/10) lalu, wisatawan sampai tembus 14 ribu orang. Tren ini terus naik setiap hari selama liburan cuti bersama pekan ini. Kami terus memperbarui datanya dari masing-masing pengelola objek wisata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda di Kabupaten Banyuwangi, Ahad.

Dia menjelaskan, ribuan wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi pada libur memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu didominasi dari luar daerah. Mereka mengunjungi objek favorit di Banyuwangi, seperti Pantai Pulau Merah, Bangsring Underwater, dan Agrowisata Tamansuruh.

Pemilik Didu’s Homestay Banyuwangi, Maya Subagio, mengaku, pada liburan panjang pekan ini, huniannya terisi penuh oleh tamu-tamu dari luar kota. Mereka menghabiskan masa liburan di homestay yang berada di pinggiran Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, tersebut.

"Banyak tamu luar kota yang sudah memesan kamar kami sejak beberapa hari sebelumnya. Kami yakin, kondisi pariwisata di Banyuwangi mulai berangsur pulih, sehingga membawa rezeki bagi kami, homestay yang dimiliki rakyat," ujar Maya.

Pimpinan Hotel Kalibaru Cottage Banyuwangi, Wartono juga mengakui, penginapannya mengalami lonjakan hunian selama libur panjang cuti bersama pekan ini. Hotel yang berada di wilayah perbatasan Banyuwangi-Jember itu sekitar 70 menit dari pusat Kota Banyuwangi, menawarkan panorama Gunung Raung.

"Alhamdulillah, 80 persen hotel kami terisi. Ada yang dari Surabaya, Madura maupun kabupaten sekitar. Bahkan pertengahan November, sudah ada yang memesan penuh hotel kami dari luar kota," tutur Wartono.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin mengemukakan, lonjakan hunian kamar di sejumlah hotel di daerah berjuluk The Sunrise of Java itu terjadi sejak 28 Oktober 2020, dan terus melonjak naik selama masa liburan.

"Tercatat 28 hingga 30 Oktober 2020, Aston Hotel mengalami peningkatan hunian paling tinggi sejak pandemi, hingga 97 persen. hotel-hotel lain 70 hingga 90 persen, dan bahkan hotel-hotel melati juga meningkat okupansinya," katanya.

Zaenal mengaku, optimistis okupansi akan terus meningkat, dan angka yang fantastis untuk capaian selama lima hari ini (libur panjang cuti bersama).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement