Ahad 01 Nov 2020 13:32 WIB

Inggris Terapkan Kembali Lockdown Nasional

Lockdown di Inggris mulai 5 November selama sebulan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan Inggris kembali akan lockdown nasional selama sebulan mulai 5 November 2020.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan Inggris kembali akan lockdown nasional selama sebulan mulai 5 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris akan kembali menerapkan karantina wilayah atau lockdown skala nasional. Keputusan itu diambil setelah kasus Covid-19 di negara tersebut melampaui angka satu juta.

"Sekarang adalah waktunya mengambil tindakan karena tidak ada alternatif," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (31/10).

Baca Juga

Lockdown akan aktif berlaku pada Kamis (5/11) November mendatang. Kebijakan ini bakal diterapkan hingga satu bulan. Setelah 2 Desember, lockdown akan diperlonggar secara bertahap.

"Natal akan berbeda tahun ini, mungkin sangat berbeda, tapi ini adalah harapan dan keyakinan saya yang tulus bahwa dengan mengambil tindakan keras sekarang kita dapat memungkinkan keluarga di seluruh negeri untuk bersama," kata Johnson, dikutip laman BBC.

Dia pun meminta maaf jika penerapan lockdown bakal berimbas besar terhadap bisnis. Namun Johnson menyebut pemerintah akan menghidupkan kembali skema subsidi upah darurat. Hal itu guna memastikan para pekerja yang diberhentikan sementara selama lockdown terbaru di seluruh Inggris menerima 80 persen gaji.

Di bawah peraturan lockdown terbaru, warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk berbelanja kebutuhan pokok, keperluan medis, dan olahraga. Pub, restoran, pusat kebugaran, dan toko non-esensial harus tutup.

Namun berbeda dengan dengan musim semi lalu, lockdown terbaru mengizinkan sekolah, perguruan tinggi, dan universitas untuk tetap buka. Sebelumnya para ilmuwan di Inggris memberi peringatan bahwa wabah Covid-19 berpotensi memburuk. Tindakan keras perlu diambil guna mencegah terjadinya hal tersebut.

Sejauh ini, Inggris telah melaporkan 46.555 kematian akibat Covid-19. Jumlah itu merupakan yang terbesar di Eropa dan menempati urutan kelima di duni, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement