Ahad 01 Nov 2020 09:03 WIB

Kisah Komodo di Pulau Rinca

Kisah Komodo yang tergencet di Jurassik Park Pulau Rinca

Seekor komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia.
Foto: thenationalnews.com
Seekor komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia.

IHRAM.CO.ID, Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia pada hari Selasa berusaha meredakan kemarahan atas pembangunan proyek pariwisata pulau yang dijuluki "Jurassic Park", setelah sebuah gambar menjadi viral di media sosial tentang seekor komodo yang berhadapan dengan truk besar.

Gambar Komodo, salah satu kadal terbesar di dunia, menghalangi jalur kendaraan besar di Pulau Rinca, Indonesia memicu luapan amarah tentang ancaman yang dirasakan terhadap habitat alami spesies yang rentan tersebut.

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut.

Wiratno, seorang pejabat senior kementerian lingkungan, mengatakan penjaga akan memastikan keamanan komodo yang berkeliaran di dekat konstruksi, yang akan mencakup dek yang ditinggikan, bendungan dan pusat informasi, yang akan selesai pada bulan Juni.

"Mereka akan intensif melakukan pengecekan apakah komodo ada di bawah bangunan, sisa-sisa bangunan, dan di bawah truk pengangkut material," katanya dalam keterangan tertulis.

Populasi Komodo di Indonesia saat ini sekitar 3.000, menurut data pemerintah.

Panjang komodo mencapai 10 meter, memiliki gigi melengkung dan bergerigi, lidah bercabang kuning, anggota badan yang kuat dan ekor yang panjang.

Mereka dapat membunuh mangsa sebesar kerbau dengan satu gigitan berbisa.

Proyek tersebut, yang melibatkan pekerjaan umum dan kementerian perumahan, berupaya melayani pengunjung Taman Nasional Komodo, di mana Komodo dapat dilihat di alam liar.

Pengguna media sosial menyamakan proyek tersebut dengan proyek di pulau dinosaurus yang ditampilkan dalam film "Jurassic Park".

Kementerian Pekerjaan Umum dalam sebuah pernyataan pada hari Senin juga memastikan keamanan Komodo.

Tetapi para pencinta lingkungan mengatakan pembangunan harus dihentikan.

“Komodo perlu menjadi prioritas utama. Mereka perlu dilindungi di kawasan yang ditentukan,” kata Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Nusa Tenggara Timur. "Apa yang terjadi sekarang adalah penghancuran ruang hidup naga."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement