Ahad 01 Nov 2020 08:03 WIB

Mentan Minta Masyarakat Terus Dukung Petani

Selain pandemi, petani juga menghadapi ketidakseimbangan sistem pangan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Syahrul meminta masyarakat terus mendukung para petani.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Syahrul meminta masyarakat terus mendukung para petani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, masyarakat harus terus mendukung para petani yang menjadi pahlawan pangan Tanah Air. Terlebih, para petani harus terus bergerak memberikan pangan kepada lebih dari 200 juta orang di Indonesia.

"Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani," kata Syahrul dalam puncak peringatan Hari Pangan Sedunia FAO Indonesia, Sabtu (31/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, ketahanan para petani ditantang tidak hanya situasi pandemi saat ini, tetapi juga oleh ketidakseimbangan sistem pangan. Kelaparan dan di sisi lain, obesitas, degradasi lingkungan, kehilangan dan pemborosan makanan, serta kurangnya keamanan bagi pekerja rantai makanan hanyalah sebagian dari masalah yang menggarisbawahi ketidakseimbangan ini.

Laporan Kementerian Kesehatan menunjukkan, tingkat obesitas di Indonesia meningkat dari 14,8 persen pada 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018. Sedangkan sampah makanan seperti dilansir The Economist Intelligence Unit pada 2016, Indonesia merupakan negara pembuang makanan kedua terbesar di dunia yang menyia-nyiakan 300 kg makanan per orang setiap tahunnya.

"Kami membutuhkan gerakan dari semua sektor untuk berinovasi dan memastikan setiap orang memiliki akses pangan bergizi," kata Perwakilan FAO Ad Interim, Victor Mol.

Ia mengatakan, Hari Pangan Sedunia menyerukan solidaritas global untuk membantu semua populasi erutama yang paling rentan untuk pulih dari krisis dan untuk membuat sistem pangan lebih tangguh dan kuat.

Wakil Direktur Kesehatan USAID Indonesia David Stanton mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), telah bermitra selama lebih dari 14 tahun untuk memajukan kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit, yang berkontribusi pada ketahanan pangan.

"Kami bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kewaspadaan masyarakat dan kesehatan masyarakat sambil meningkatkan ketahanan terhadap wabah penyakit dan krisis ketahanan pangan," kata Stanton.

Menurutnya, diperlukan investasi dalam sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh. Hal Ini mensyaratkan peluang baru yang ditawarkan melalui digitalisasi dan e-commerce. Selain juga praktik pertanian yang melestarikan sumber daya alam bumi, kesehatan, dan iklim.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement