REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--LAZ Panti Yatim Indonesia (PYI) Yatim dan Zakat terus membantu pemerintah dalam mengupayakan pemerataan ekonomi yang stabil. Salah satunya dengan menggulirkan program bedah warung untuk menjalin persaudaraan dan meringankan beban warung tradisional yang kekurangan modal karena dampak covid-19 ini serta membantu pasilitas yang kurang memadai.
Setelah bulan lalu PYI Yatim dan Zakat sukses melaksanakan program pemberdayaan Bedah Warung Klontong di wilayah Kota Bandung, kali ini giliran PYI Yatim dan Zakat Menggulirkan Program tersebut di luar kota Bandung. Salah satunya di Kp. Cijuhung, Desa Cipta Raharja, Kec.Cipatat, Kabupaten.Bandung beberapa waktu lalu.
''Melalui Program ini PYI Yatim dan Zakat terus berkomitmen untuk mengatasi masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kekurangan modal maupun bagi UKM yang memilik Warung dan Fasilitasnya yang kurang memadai,'' ungkap Tedi dalam siaran pers yang diterima Republika.
Pada acara kali ini, PYI Yatim dan Zakat menyalurkan tidak hanya memberikan bantuan modal dan memperbaiki kondisi warung yang tidak layak. Namun PYI juga memberikan bantuan berupa paket sembako yang terdiri dari, beras, mie instan, minyak goreng, teh celup dan gula pasir. Bantuan ini diberikan kepada warung binaan di Kabupaten Bandung Barat.
Manajer pemberdayaan Tedi menegaskan bahwa PYI Yatim dan Zakat akan terus mendukung kemajuan ekonomi masyarakat di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dibawah garis kemiskinan.
''Dengan dukungan berbagai pihak, khususnya para dermawan tentunya akan lebih banyak warung klontong yang bisa dirangkul dan dibedah melalui program bedah warung ini. Kami berharap dengan adanya program ini toko atau warung kelontong mampu bersaing dengan toko modern serta dapat menjadi program yang berkelanjutan,'' kata Tedi.
Pada kesempatan yang sama, salah satu pemilik warung, Rina mengatakan sangat senang dengan adanya bantuan tersebut. ''Melalui bantuan ini harapan kami sebagai pemilik warung bisa berkembang dan penghasilan kami melebihi penghasilan yang sebelumnya,'' ungkap Rina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
