Sabtu 31 Oct 2020 18:36 WIB

Kisah Aktivis yang Bangkit dan Sembuh dari Covid-19

Pasien Covid-19 disarankan agar bersemangat, berdoa dan ikhtiar dengan meminum obat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Heri ruslan
Masyarakat diminta untuk lebih disiplina dalam melakukan 3M yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. Langkah ini diyakini dapat mencegah dari penularan Covid-19.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA
Masyarakat diminta untuk lebih disiplina dalam melakukan 3M yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. Langkah ini diyakini dapat mencegah dari penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI-- Berjuang untuk mencegah penyebaran Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Penuh risiko. Sebab, mereka yang berjuang untuk mencegah penularan Covid-19 juga rentan terkena virus mematikan itu.

Kenyataan inilah dialami Daden Sukendar, seorang aktivis peduli pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. "Tepat di tanggal 10-10-2020, Bismillahirrahmanirrahiim mohon doa dari semua, para guru, saudara dan handai taulan kini saya siap fight langsung dengan Corona,'' ujar Daden yang juga ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sukabumi, melalui pesan whatsapp (WA), (10/10) lalu.

Setelah kurang lebih delapan hari terbaring melawan tifus dan DBD di rumah sakit, Daden bersama istrinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap. Daden mengatakan, menjadi penyintas Covid-19 menjadi pengalaman yang sangat terasa dalam sejarah kehidupannya. 

Selama ini, Daden mengaku paling depan menghadapi Corona. Secara door to door, ia mendatangi warga untuk membagikan masker, hand sanitizer, paket sembako dan lainnya bersama rekannya di FKUB, LSM Lensa, Jabar Bergerak, dan organisasi lainnya. Di tengah perjuangannya itu, ia justru dinyatakan positif Covid-19.

"Entah ini berita duka atau bahagia, namun Insya Allah akan tetap kami syukuri sebagai anugerah Allah SWT,'' ungkap Daden kepada Republika.co.id, Jumat (30/10). Ia berharap, Covid-19 yang pernah menyerangnya bisa menjadi kiparat atas dosanya selama ini dan menjadi penebus khilaf serta salah yang terasa maupun tidak terasa yang dilakukannya.

Daden menceritakan pengalamannya itu sebagai bentuk motivasi diri. Ia juga meyakini bisa melewatinya dengan kekuatan yang Allah berikan serta buah doa dari para guru, dan sahabat. "Ini adalah motivasi untuk diri sendiri dan bagi sebagian saudara-saudara kita yang mungkin sedang mengalami hal yang sama," ungkapnya.

Menurut dia, hikmah yang dipetiknya setelah dinyatakan positif Covid-19 adalah penting menjaga kesehatan, sesuatu mungkin selama ini ia abaikan. Setelah berjuang disertai doa, keikhlasan dan kesebaran Daden akhirnya bisa melalui masa-masa sulit.

Pada 15 Oktober 2020, ia mendapat kabar yang menggembirakan. "Bapak dan ibu sudah nampak tidak ada keluhan dan sehat, jadi mulai besok boleh pulang dari rumah sakit," ungkap Daden mengutip kalimat Waka Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Setukpa Polri Kota Sukabumi. Mendengar kabar itu, Daden mengaku tubuhnya seperti disiram air segar dan laksana separuh jiwa bertambah kuat dan sehat.

"Senang, terharu, dan bahagia bercampur menjadi satu," tuturnya. Sepulang dari rumah sakit, Daden masih harus menjalani isolasi mandiri lanjutan bersama istri di rumah. Ia meyakini semua yang dilaluinya adalah bentuk kasih sayang Allah SWT yang mengabulkan setiap orang yang mendoakannya selama menjalani isolasi.

Ia juga mengaku sangat bersyukur karena mendapat dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Daden pun bertekad untuk lebih disiplin dalam melakukan 3M yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. "Jika di luar sana ada saudara-saudara yang mengalami hal serupa positif Corona, tidak usah panik, tidak usah takut, karena kita tidak sendiri,'' cetus dia.

Daden menyarankan agar para pasien Covid-19 selalu menanamkan semangat dalam diri, berdoa dan ikhtiar dengan meminum obat serta meningkatkan perilaku hidup sehat selama masa isolasi. "Insya Allah itu akan memperkuat dan meningkatkan imun tubuh, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan," tuturnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, per 28 Oktober 2020 kasus positif Covid-19 mencapai  525 kasus. "Dari jumlah tersebut yang dinyatakan sembuh sebanyak 457 orang," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement