Sabtu 31 Oct 2020 18:05 WIB

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Agam Naik

Hampir seluruh objek wisata di Agam mengalami kenaikan jumlah kunjungan.

Foto udara objek wisata Linggai Park, di tepi Danau Maninjau, Kab.Agam, Sumatra Barat, Jumat (7/2/2020). Wisatawan di Linggai Park wajib menjalankan protokol kesehatan.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara objek wisata Linggai Park, di tepi Danau Maninjau, Kab.Agam, Sumatra Barat, Jumat (7/2/2020). Wisatawan di Linggai Park wajib menjalankan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Jumlah kunjungan ke objek wisata di Kabupaten Agam, Sumatra Barat meningkat saat hari libur panjang pekan ini. Jumlah wisatawan mencapai dua kali lipat, dari 500-700 orang menjadi 2.000 orang per hari.

Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Agam, Syatria di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan peningkatan kunjungan itu hampir terjadi di seluruh objek wisata yang diminati di Agam. Objek Wisata Satu Juta Janjang, Linggai Park, Pantai Tiku, dan objek wisata yang ada di Puncak Lawang menjadi destinasi utama warga.

Baca Juga

"Khusus untuk di kawasan objek wisata di Puncak Lawang, para pengunjung hanya berada sebentar untuk menikmati keindahan Danau Maninjau dari ketinggihan," katanya didampingi Kasi Pengembangan Kerjasama Usaha Pariwisata dan Pengembangan Pariwisata, Metrizon.

Menurut Metrizon, setiap objek wisata itu dikunjungi sekitar 500 orang per hari selama libur panjang, sementara hari biasanya hanya 100-150 orang per hari. Pengunjung itu berasal dari Agam, kabupaten, dan beberapa kota di Sumbar.

Bahkan, ada juga berasal dari provinsi tetangga seperti, Riau, Jambi, dan Sumatra Utara. Ini terlihat dari kendaraan yang mereka bawa dan mereka datang bersama dengan keluarganya.

"Diperkirakan pada Sabtu dan Ahad jumlah kunjungan akan terjadi peningkatan. Pada Sabtu (31/10) kawasan Objek Wisata Linggai Park dilanda hujan lebat," katanya.

Metrizon mengatakan, saat berada di objek wisata itu para pengunjung harus menerapkan protokol kesehatan dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer. Hal itu diperlukan dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat berada di objek wisata itu.

"Kita tidak menginginkan ada pengunjung yang positif Covid-19," katanya.

Salah seorang pengunjung di Pantai Tiku, Afrida, sengaja membawa keluarga ke objek wisata itu dalam mengisi libur panjang. Apalagi, ia sudah beberapa bulan tidak pergi berlibur ke objek wisata.

"Saya memanfaatkan hari libur panjang untuk membawa anak dalam menikmati keindahan pantai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement