Sabtu 31 Oct 2020 00:14 WIB

Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Turki

Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Turki pada Jumat.

Orang-orang di gedung yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,0 di Laut Aegea di Izmir, Turki, 30 Oktober 2020. Menurut laporan media Turki, puluhan bangunan hancur dalam gempa bumi.
Foto: EPA-EFE/Mehmet Emin Menguarslan
Orang-orang di gedung yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,0 di Laut Aegea di Izmir, Turki, 30 Oktober 2020. Menurut laporan media Turki, puluhan bangunan hancur dalam gempa bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- KBRI Ankara menyatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bumi bermagnitudo 7 di wilayah Aegea, Turki, Jumat (30/10) waktu setempat. Gempa itu juga dilaporkan memicu tsunami di sebagian wilayah Turki.

"Sejauh ini tidak diperoleh laporan mengenai adanya WNI yang terkena dampak langsung gempa tersebut," ujar Koordinator Perlindungan WNI KBRI Ankara Harliyanto melalui keterangan tertulis.

Baca Juga

Selain berkoordinasi dengan otoritas setempat, KBRI Ankara dan Satgas Perlindungan WNI di Turki juga terus mengumpulkan informasi dari simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak gempa. Gempa bumi tersebut dirasakan hingga ke Istanbul yang berjarak sekitar 400 kilometer dari lokasi gempa. Info sementara, sejumlah bangunan di pusat Kota Izmir, kota ketiga terbesar di Turki setelah Istanbul dan Ankara, rusak berat.

Selain Izmir, kota-kota yang terdampak di sekitar wilayah tersebut antara lain Kota Usak, Denizli, Manisa, Balikesir, Aydin dan Mugla. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban akibat bencana tersebut.

Berdasarkan data KBRI Ankara, terdapat sekitar 98 WNI yang tinggal di Izmir dan daerah sekitarnya yang terdampak. Sebagian besar WNI berprofesi sebagai pekerja spa dan mahasiswa.

Sementara di seluruh Turki, terdapat sekitar 5.000 WNI yang sebagian besar yaitu 2.700 orang merupakan mahasiswa dan 1.500 orang bekerja di jasa spa. Sebagai upaya perlindungan, KBRI Ankara telah mengaktifkan nomor hotline +90 532 135 22 98 yang dapat dihubungi oleh WNI yang membutuhkan bantuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement