Jumat 30 Oct 2020 19:36 WIB

Gugur Tugas Covid-19: Kasus Covid-19 Menurun

Tingkat okupansi di rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 mencapai 60 persen

Rep: eva rianti / Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri di hotel karantina COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (24/9/2020). Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana menambah ruangan untuk isolasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19 di Kabupaten Tangerang sebanyak 240 setelah sebelumnya sebanyak 120 kamar sudah terisi penuh dalam waktu sepekan setelah dibukanya tempat karantina tersebut.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri di hotel karantina COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (24/9/2020). Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana menambah ruangan untuk isolasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19 di Kabupaten Tangerang sebanyak 240 setelah sebelumnya sebanyak 120 kamar sudah terisi penuh dalam waktu sepekan setelah dibukanya tempat karantina tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-–Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengklaim kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang saat ini mengalami penurunan setelah sebelumnya terjadi lonjakan yang drastis. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah pasien Covid-19 di tempat isolasi maupun di rumah sakit-rumah sakit yang melayani kasus Covid-19 yang berangsur melandai. 

“Secara garis besar ada penurunan kasus, dari September yang meningkat tajam kasusnya, lalu mulai menurun. Kita berharap jangan meningkat lagi,” tuturnya kepada Republika, Jumat (30/10).

Hendra menerangkan, saat ini tingkat keterisian atau okupansi di sejumlah rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 rata-rata menjadi sekitar 50 persen hingga 60 persen. Di Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berkategori orang tanpa gejala (OTG) juga disebut adanya penurunan kasus.

“Dilihat dari RS dan Hotel Yasmin kapasitasnya masih longgar. Okupansinya, laporan RS rata-rata 50 sampai 60 persen. Hotel Yasmin paling tinggal 108 (tempat tidur), padahal kapasitasnya 180,” jelasnya.

Upaya antisipasi terhadap adanya lonjakan kembali, kata Hendra, terus dilakukan. Di samping melakukan langkah-langkah 3 M berupa imbauan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, Dinas Kesehatan juga terus mendorong upaya penelusuran kontak atau tracing terhadap warga yang memiliki hubungan kontak dengan orang yang positif Covid-19.“Karena yang paling penting tracing, 20—30 orang yang terdekat diantara itu, makanya kita berharap bisa menemukan mereka, lalu dibawa ke Hotel Yasmin dan RS,” tuturnya.

Hendra melanjutkan, pihaknya bisa melakukan tracing terhadap 300 orang per harinya, namun hal itu tergantung kapasitas laboratorium. “Kita sanggup 300 orang per hari, hanya kapasitas lab enggak sanggup. Jadi, tergantung kapasitas, kalau lagi penuh menolak,” katanya. Eva Rianti    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement