Jumat 30 Oct 2020 18:36 WIB

Dinkes Gelar Rapid Test di Stasiun Bogor, Enam Reaktif

Pelaksanaan rapid test di stasiun dan tempat wisata keputusan yang bagus

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Dinas Kesehatan Kota Bogor laksanakan rapid test di Stasiun Bogor, Jumat (30/10) sesuai arahan Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat.
Foto: shabrina zakaria
Dinas Kesehatan Kota Bogor laksanakan rapid test di Stasiun Bogor, Jumat (30/10) sesuai arahan Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Pada pelaksanaan rapid test di Stasiun Bogor, Jumat (30/10), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor temukan enam orang dari 61 wisatawan reaktif. Lima dari enam orang tersebut merupakan warga dari luar Kota Bogor.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilans Dinkes Kota Bogor, Djohan Musali mengatakan Dinkes telah melaksanakan rapid test di tiga titik di Kota Bogor.

“Kemarin (29/10) di Terminal Baranangsiang selama dua hari, ini hari ke-tiga di Stasiun Bogor,” ujar Djohan ketika ditemui di Stasiun Bogor, Jumat (30/10).

Dia menambahkan, Dinkes Kota Bogor juga akan melaksanakan rapid test di tempat wisata pada Sabtu (31/10) di The Jungle dan pada Minggu (1/11) di Kebun Raya Bogor. Pelaksanaan rapid test selama libur panjang ini, dilakukan berdasarkan keputusan dan koordinasi dengan Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat.

Selama tiga hari pelaksanaan, setidaknya ratusan wisatawan sudah dilakukan rapid test dan ditemukan enam orang reaktif. Enam orang yang reaktif tersebut akan diisolasi selama lima hari sebelum selanjutnya dilakukan swab test. “Belum tau positif atau tidak, kan mesti diswab dulu. Kita akan isolasi, kemudian kita akan swab,” kata Djohan.

Dalam satu hari, kata Djohan, Dinkes Kota Bogor menargetkan 100 orang dilakukan rapid test dalam sehari. Sejumlah 100 orang tersebut ditargetkan pada wisatawan yang berwisata maupun beribur ke Kota Bogor.

Namun, dia mengatakan, cukup sulit untuk mendapatkan antusiasme masyarakat untuk melakukan rapid test. “Kebanyakan pada nggak mau, untungnya banyak teman-teman yang mau mengarahkan para wisatawan agar melakukan rapid test,” tuturnya.

Salah seorang penumpang KRL di Stasiun Bogor, Yanti mengatakan pelaksanaan rapid test di stasiun serta di tempat wisata merupakan keputusan yang bagus. “Kalo kayak gini lebih bagus sih, karena kalo yang terindikasi jadi lebih cepat tertangani,” ujarnya kepada awak media.

Yanti sendiri mengaku jarang keluar rumah selama pandemi Covid-19. Kali ini, dia pergi dari rumahnya di Bekasi menuju Bogor untuk berwisata di sebuah pegunungan.

Dalam pantauan Republika, petugas dari Dinkes Kota Bogor yang menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) melakukan rapid test di dekat pintu keluar tap gate. Sejumlah penumpang yang keluar melalui tap gate dimimta untuk melakukan rapid test, namun tidak semuanya mau. Selain petugas Dinkes, tampak juga petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP berjaga di area Stasiun Bogor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement