Jumat 30 Oct 2020 17:14 WIB

Penumpang Bus Terminal Poris Plawad Naik 62 Persen

BPTJ mengimbau semua pihak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah penumpang menunggu waktu pemberangkatan  bus (ilustrasi). BPTJ mencatat peningkatan jumlah penumpang hingga 62 persen di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, pada masa libur panjang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang menunggu waktu pemberangkatan bus (ilustrasi). BPTJ mencatat peningkatan jumlah penumpang hingga 62 persen di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, pada masa libur panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten mengalami lonjakan. Terminal Tipe A yang dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tersebut mencatatkan peningkatan penumpang yang signifikan, yakni mencapai 62 persen.

"Terminal Poris Plawad (mengalami lonjakan penumpang) sebesar 62 persen," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana B Pramestidi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/10).

Baca Juga

Angka itu merupakan data dari 22 Oktober hingga 28 Oktober, dibandingkan dengan hari-hari biasa pada pekan sebelumnya.

Selain peningkatan di Terminal Poris Plawad, BPTJ juga mencatatkan kenaikan penumpang di Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten sebesar 23 persen.

Menanggapi adanya peningkatan pengguna layanan pada beberapa terminal tersebut, Polana mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan kembali atau perjalanan balik lebih awal. BPTJ berharap masyarakat tidak bertumpu pada satu waktu atau pada satu hari tertentu saat kembali seusai libur panjang.

Dengan melakukan perjalanan kembali lebih awal, masyarakat dapat memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat sebelum nantinya kembali beraktivitas rutin. "Kita semua berharap libur panjang ini tidak membuat daftar kasus positif Covid-19 bertambah panjang," kata dia.

Polana mengungkapkan, yang saat ini menjadi perhatian dan terus didorong adalah terkait dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. "Yang menjadi perhatian kita bersama justru bagaimana protokol kesehatan secara konsisten terus dilakukan dalam situasi apapun pada masa pandemi Covid-19," kata dia.

Untuk menghindari penularan Covid-19 pada transportasi publik, selain menjaga lingkungan, Polana juga menyampaikan perlunya upaya untuk menjaga perilaku pengguna transportasi publik. Pengguna transportasi publik harus benar-benar sehat dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement