Jumat 30 Oct 2020 15:51 WIB

Ratusan Wisatawan di Pangandaran Jalani Rapid Test

Pemkab Pangandaran telah menyiapkan pos kesehatan di sejumlah lokasi wisata

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Kepadatan lalu lilntas padat merayap di jalur selatan arah Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Jawa Tengah, di Jalan Raya Lewo, Kabupaten Garut, Kamis (29/10). Libur di saat cuti bersama Maulid Nabi 1442 H, banyak dimanfaatkan warga untuk mudik dan berwisata.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kepadatan lalu lilntas padat merayap di jalur selatan arah Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Jawa Tengah, di Jalan Raya Lewo, Kabupaten Garut, Kamis (29/10). Libur di saat cuti bersama Maulid Nabi 1442 H, banyak dimanfaatkan warga untuk mudik dan berwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Meningkatnya kunjungan wisatawan saat momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW berpotensi menambah jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19. Sejumlah daerah yang menjadi salah satu daerah kunjungan wisatawan telah menyiapkan diri mengantisipasi kunjungan wisatawan yang meningkat, salah satunya Kabupaten Pangandaran. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah menyiapkan pos-pos kesehatan di sejumlah destinasi wisata di Pangandaran. Di pos itu, petugas akan melakukan uji cepat (rapid test) Covid-19 kepada para wisatawan secara acak. "Ada lima titik yang didirikan pos rapid test, yaitu Pantai Karapyak, Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras, Pantai Batu Hiu, dan Green Canyon," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (30/10).

Rapid test secara acak kepada wisatawan itu akan dilakukan setiap hari selama momen libur panjang. Yani memastikan, kebutuhan logistis peralatan rapid test juga telah teraedia, sebab pelaksanaan tes acak itu juga didukung oleh Pemprov Jabar. 

Ia menyebutkan, pada Kamis (29/10) terdapat sekira 240 wisatawan yang menjalani rapid test. Hari ini, tes juga terus dilakukan. Namun, ia belum mendapatkan data terbaru jumlah wisatawan yang telah menjalani rapid test. 

"Kemarin ada satu wisatawan yang reaktif. Kita lakukan penanganan dan lakukan tes swab. Hasilnya masih dalam proses," kata dia.

Yani menambahkan, berdasarkan pantauan para petugas di lapangan, kunjungan wisatawan sudah mulai ramai pada Jumat siang. Kondisi keramaian itu diakui berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 di destinasi wisata. Karena itu, pihaknya terus melakukan pengawasan protokol kesehatan.  "Kita ada operasi yustisi tiap hati dilakukan. Razia masker juga rutin dilakukan," kata dia.

Ia juga meminta para wisatawan tetap melaksanakan protokol kesehatan setiap melakukan kegiatannya. Seperti memakai masker, menjaga jarak di lokasi keramaian dan mencuci tangan dengan sabun. Sehingga penularan Covid-19 di destinasi wisata di Pangandaran dapat diantisipasi.

Yani memastikan, hingga saat ini aktivitas pariwisata di Kabupaten Pangandaran masih aman dari penularan Covid-19. Sejak dibuka beberapa bulan silam, belum ada satu pun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari aktivitas pariwisata.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, sejak beberapa hari ke belakang pejabat sementara Bupati Pangandaran Dani Ramdan telah mengeluarkan surat edaran dalam menghadapi momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Terdapat beberapa hal yang prinsipil surat edaran itu. 

Pertama, kata dia, masyarakat Pangandaran diimbau tak keluar daerah dan beraktivitas di tempat masing-masing. Jika terpaksa harus keluar daerah, mereka diwajibkan tes swab "Itu dilakukan sebelum berangkat atau setelah datang kembali ke Pangandaran.

Kedua, pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan secara terbatas. Panitia penyelenggara juga harus menandatangi surat pernyataan untuk siap menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung.

Terakhir, Pemerinthah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran meminta hotel dan restoran menerapkan tetap protokol kesehatan dalam menerima kunjungan wisatawan. "Hanya menggunakan 50 persen dari kapasitas yang tersedia," kata dia, yang juga menjabat Kepala Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran.

Ihwal adanya standar ganda kewajiban tes swab untuk warga dan wisatawan, Suheryana mengatakan, hal itu merupakan kebijakan pemerintah daerah. Menurut dia, Pangandaran sebagai salah satu daerah kunjungan wisatawan tak bisa serta merta menutup kegiatan atau destinasi wisata yang ada. 

"Kita sebagai daerah tujuan wisata harus memeprhatikan laju perekonomian masyarakat. Kalau pariwisata ditutup, ekonomi turun lagi," kata dia.

Lagi pula, ia menambahkan, sejak aktivitas wisata dibuka, belum ada kasus Covid-19 dari kegiatan itu. Sepekan sekali, petugas kesehatan juga rutin melakukan tes swab secara acak kepada pelaku usaha pariwisata.

Menurut dia, kasus yang di Pangandaran kebanyakan datang dari para pendatang, bukan wisatawan. Artinya, kasus dibawa oleh warga Pangandaran yang datang dari luar kota.

Terkait pengawasan selama momen libur panjang, Suheryana mengatakan, tak ada penanganan khusus yang dilakukan. Petugas tetap melakukan pengawasan seperti akhir pekan sebelumnya. Hanya personel yang ditambah. "Kita tak mau membuat ketakutan berlebihan kepada wisatawan. Kita normal saja, seperti akhir pekan biasa," kata dia.

Selain pengawasan protokol kesehatan, ia menambahkan, petugas di lapangan juga terus siaga mengantisipasi kejadian bencana. BPBD terus berkoodinasi dengan unsur kebencanaan lain, seperti Tagana, Balawista, serta TNI dan Polri, untuk terus melakukan mitigasi kebencanaan. Pihaknya juga terus memantau perkembangan kondisi cuaca yang dirilis BMKG."Kita selalu siaga 24 jam. Kalau ada kejadian bencana, kita langsung terjun ke lapangan," ujar dia.

Suheryana mengimbau, wisatawan juga tak perlu terlalu percaya informasi bencana seputar Pangandaran yang tersebar di media sosial (medsos). Sebab, menurut dia, banyak informasi di medsos yang tidak akurat."Seperti kemarin banjir dan longsor kemarin, itu bukan di jalan utama. Jadi tak mengganggu wisatawan. Jadi wisatawan tak perlu takut datang ke Pangandaran," kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement