Jumat 30 Oct 2020 06:53 WIB

Lawan Arsenal, Dundalk tak Lakukan Satupun Pelanggaran

Pelatih Dundalk menilai timnya terlalu sopan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Dua pemain Dundalk, Gregory Sloggett (tengah) dan Cameron Dummigan (kanan) mengawal pergerakan pemain muda Arsenal Joe Willcok (kiri) saat kedua tim bentrok pada ajang Liga Europa di Stadion Emirates, Jumat (30/10).
Foto: EPA-EFE/Andy Rain
Dua pemain Dundalk, Gregory Sloggett (tengah) dan Cameron Dummigan (kanan) mengawal pergerakan pemain muda Arsenal Joe Willcok (kiri) saat kedua tim bentrok pada ajang Liga Europa di Stadion Emirates, Jumat (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID,

LONDON -- Pelatih Dundalk Filippo Giovagnoli memuji sikap sopan timnya saat melawan Arsenal pada matchday kedua Grup B Liga Europa di Stadion Emirates, Jumat (30/10) dini hari WIB. Dundalk kalah 0-3 tetapi tim Irlandia itu menjadi tim pertama yang tidak melakukan pelanggaran dalam sebuah pertandingan Liga Europa dalam 10 tahun terakhir.

Giovagnoli menegaskan, timnya masih berjuang keras selama pertandingan tetapi memilih untuk tidak menggunakan kekerasan demi menghentikan Arsenal menyerang mereka.

"Tim kami sangat sopan. Mereka pria yang baik," kata Giovagnoli dikutip dari Daily Mail, Jumat (30/10).

"Mereka bekerja keras dan berjuang keras tetapi tidak akan menggunakan hal-hal lain untuk menghentikan lawan," tegasnya menambahkan.

Dundalk, yang menderita kekalahan Liga Europa kedua mereka musim ini sebetulnya berhasil menahan serangan The Gunners selama 42 menit tetapi kesalahan penjaga gawang dari Gary Rogers di sudut pertahanan memungkinkan Eddie Nketiah untuk mencetak gol.

Skor segera berubah menjadi 0-2 ketika Joe Willock mencetak gol dua menit kemudian, dan Nicolas Pepe mencatatkan namanya di papan pencetak gol di awal babak kedua. Arteta kemudian membuat perubahan seiring berjalannya pertandingan, dengan Folarin Balogun melakukan debut tim pertamanya untuk The Gunners.

Di sisi lain, Giovagnoli hampir tidak diizinkan untuk duduk di pinggir lapangan di Stadion Emirates karena tidak memiliki lencana dari lisensi kepelatihan UEFA yang tepat. Namun, badan pengatur Eropa memberikan izin kepada pelatih Italia itu untuk duduk di bangku Dundalk di London utara.

Sebelum Agustus,Giovagnoli tidak pernah melatih tim dewasa dan bekerja sebagai direktur kepelatihan di Metropolitan Oval Academy di wilayah Queens, New York, ketika dia secara mengejutkan diberi pekerjaan untuk salah satu tim terbesar di Irlandia.

"Mereka mencari sesuatu di luar kotak, seseorang yang kuat untuk datang dan melihat tim dengan mata yang berbeda," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement