Jumat 30 Oct 2020 06:42 WIB

KPAI: Sekolah Harus Dorong Semangat Keberagaman

Kunci menyemai keberagaman dan menghargai perbedaan di sekolah berada di tangan para

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, sekolah harus mendorong tumbuhkan semangat kerja sama dalam keberagaman. Penghargaan atas keberagaman penting ditanamkan tidak hanya pada murid, tapi juga pada guru.

Sebelumnya, viral percakapan di media sosial mengenai seseorang yang diduga guru meminta agar siswanya tidak memilih calon ketua OSIS yang berbeda agama. Terkait hal ini, menurut Retno menunjukkan lunturnya penghargaan kepada keberagaman.

"Kunci menyemai keberagaman dan menghargai perbedaan di sekolah berada di tangan para guru, sehingga penting menanamkan penghargaan atas keragaman kepada para guru dan kepala sekolah," kata Retno, Kamis (29/10).

Para guru, seharusnya menunjukkan sikap menghargai keberagaman, karena selaras dengan prinsip pluralisme. Kebanyakan guru menurutnya memilih bersikap abu-abu dalam menghargai keberagaman.

"Negara Republik Indonesia dibangun di atas dasar kebinekaan sehingga keputusan untuk menghargai keberagaman tidak bisa bersifat abu-abu. Keputusan menghargai keberagaman harus bersifat hitam-putih. Artinya, tidak boleh ada kata 'tapi' yang bersifat menoleransi tindakan anti-keberagaman sekecil apa pun," kata dia lagi.

Retno menegaskan, toleransi itu mutlak. Toleransi yang dimaksud bukan sekadar menghargai perbedaan, namun tidak ada kebencian sedikit pun pada perbedaan. Menurutnya, apabila guru mengajarkan kebencian atas keberagaman, kebencian tersebut akan benar-benar terwujud di kalangan para siswa.

Kepala sekolah yang menghargai keragaman akan mampu membangun budaya menghargai keberagaman di sekolah. Namun, apabila kepala sekolah bersikap sebaliknya, sekolah tersebut, menurut Retno, masih punya harapan apabila para guru masih tetap dapat menumbuhkan budaya keberagaman di kelas masing-masing.

Dia menegaskan, peran guru sangat strategis mewujudkan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, yang tampaknya sudah mulai luntur di sekolah-sekolah. Menurut Retno, jika para guru menghargai keberagaman, maka para siswa akan turut bersikap menghargai keberagaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement