Kamis 29 Oct 2020 13:21 WIB

Fenomena Cahaya Unik Terangi Atmosfer Jupiter

Ilmuwan menemukan fenomena sprite dan elves di atmosfer Jupiter.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pertunjukan cahaya yang dikenal sebagai
Foto: nasa
Pertunjukan cahaya yang dikenal sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertunjukan cahaya yang dikenal sebagai 'sprite' dan elves' terlihat menerangi atmosfer Jupiter. Sebuah studi yang baru diterbitkan dalam data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Juno milik NASA mengungkapkan, fenomena atmosfer 'sprite' dan 'elves' mungkin secara spektakuler menerangi lapisan awan atas Jupiter.

Pertunjukan cahaya yang berumur pendek ini telah diketahui terwujud di Bumi di atas badai petir yang intens. Cahaya ini hanya muncul beberapa milidetik sebelum menghilang.

Baca Juga

Jupiter adalah planet terbesar di tata surya, baik dalam hal volume maupun massa. Atmosfer Jupiter diketahui menjadi tempat bagi serangkaian pusaran dan fenomena atmosfer yang memusingkan.

Para astronom sebelumnya telah menduga bahwa peristiwa bercahaya sementara (TLE), yang sehari-hari disebut di Bumi sebagai sprite dan elves, dapat secara berkala masuk secara tiba-tiba ke dalam kehidupan di atmosfer Jupiter.

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti langsung yang ditemukan untuk membuktikan bahwa fenomena langka tersebut memang terjadi di lautan awan Jupiter yang kacau balau.

Dalam hal struktur, sprite muncul sebagai gumpalan pusat dari cahaya sekitar 15 hingga 30 mil (24 hingga 48 km), dengan sulur-sulur kilat yang memanjang di atas dan di bawah. Fenomena tersebut tampak seperti ubur-ubur dunia lain.

Sementara itu, Elves terlihat seperti cakram cahaya datar yang dapat menjangkau jarak luar biasa sejauh 200 mil (320 km). Sebuah studi baru yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Juno NASA telah menyajikan bukti yang menunjukkan bahwa elves atau sprite memang ada di tempat tinggi di atmosfer Jupiter.

Para peneliti mengungkap penemuan tersebut saat meninjau data yang diambil oleh instrumen spektograf ultraviolet (UVS) Juno, yang dirancang untuk mencirikan aurora kuat raksasa gas itu. Spektrometer pada dasarnya membagi cahaya menjadi panjang gelombang penyusunnya, dan menampilkan informasi sebagai spektrum warna-warni.

Ilmuwan dapat menganalisis informasi ini untuk memahami proses apa yang terjadi di sekitar benda langit yang jauh. Setelah memeriksa data UVS, tim menemukan 11 semburan sinar ultraviolet yang sangat singkat namun intens di atas sebuah wilayah di mana badai petir diketahui ada.

Lokasi kilatan cahaya, sekitar 300 km di atas wilayah awan air yang jenuh pencahayaan, mengesampingkan kemungkinan bahwa emisi adalah hasil petir yang sangat kuat. Hal ini membuat tim menyimpulkan bahwa tanda UV adalah hasil dari sprite atau mungkin elves di atmosfer Jovian.

"Di Bumi, sprite dan elves tampak berwarna kemerahan karena interaksinya dengan nitrogen di atmosfer bagian atas. Tetapi di Jupiter, atmosfer bagian atas sebagian besar terdiri dari hidrogen, jadi kemungkinan besar mereka akan tampak biru atau merah muda," kata Rohini Giles, seorang ilmuwan yang mengerjakan misi Juno dan penulis utama makalah baru tersebut, dilansir di New Atlas, Kamis (29/10).

Studi tersebut merupakan pengamatan pertama sprite atau elves yang terjadi di planet lain. Fenomena yang sama dinilai masuk akal dapat terjadi di atmosfer raksasa gas lain yang tersebar di seluruh alam semesta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement