REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, klub bola basket Satria Muda lahir. Klub asal Jakarta itu mengusung semangat sama yakni perjuangan.
Pada 28 Oktober 1993, Satria Muda berdiri. Perjalanan mereka tidak mulus di awal, bahkan hampir gulung tikar. Namun, kesabaran Satria Muda mulai berbuah hasil. Gelar demi gelar sukses direbut.
Total, 10 gelar juara sudah dikoleksi Satria Muda. Catatan tersebut terjadi mulai Kobatama (1999), IBL (2004, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2017-2018), NBL Indonesia (2010-2011, 2011-2012, dan 2014-2015) serta IBL (2018).
Saat merayakan ulang tahun ke-25, pemilik Satria Muda Erick Thohir, sempat bercerita mengenai pahit manis mengelola klub basket di Indonesia. Berkat manajemen yang bagus, Satria Muda bisa bertahan hingga saat ini.
“Membangun klub basket selama 25 tahun bukan pekerjaan mudah. Apalagi kami bisa membuktikan bahwa kami yang terbaik di Indonesia saat ini,” ujar Erick saat itu.
“Bukan karena kami arogan, tetapi kami benar membangun dari bawah,” imbuhnya dilansir dari laman IBL Indonesia.
Dalam 27 tahun perjalanan, Satria Muda turut melahirkan pebasket kawakan yang kemudian juga mengharumkan Indonesia bersama tim nasional. Mulai Fictor Roring, Wahyu Widayat Jati, Dwui Eriano, Youbel Sondakh, hingga Christian Ronaldo Sitepu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
