Rabu 28 Oct 2020 21:56 WIB

Anies: 39 Persen Kasus Covid Jakarta dari Klaster Keluarga

Masyarakat dinilai kerap abai terapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (kanan)
Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, klaster keluarga menyumbang sebesar 39 persen dari total keseluruhan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Menurut dia, hal ini terjadi lantaran masyarakat seringkali abai menerapkan protokol kesehatan saat berada di lingkungan keluarga.

"Angkanya di Jakarta ini untuk klaster-klaster, 39 persen dari kasus positif yang ditemukan di Jakarta adalah klaster keluarga. Jumlah klasternya 4.684 dan total positif sampai 36.659 kasus," kata Anies dalam video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI, Rabu (28/10).

Karena itu, Anies kembali mengingatkan masyarakat agar tetap mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan saat sedang berkumpul bersama keluarga, khususnya ketika menghabiskan masa libur panjang. Ia berharap, dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat selama liburan mampu mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai berlibur.

"Jangan sampai kita melaksanakan 3M ketika bersama orang-orang yang tidak dikenal, tetapi ketika bersama orang-orang yang dekat, justru kita longgar dalam 3M," jelas Anies.

Adapun pemerintah menetapkan tanggal 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama dalam rangka memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga terdapat libur panjang selama lima hari, yakni pada 28 Oktober-1 November 2020.

Sebelumnya, Anies memutuskan kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi selama dua pekan mulai 26 Oktober hingga 8 November 2020. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1020 Tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement