Rabu 28 Oct 2020 21:05 WIB

Dewan Agama Bahrain Kecam Intoleransi di Prancis

Kartun Nabi Muhammad memicu rasialisme dan ekstremisme.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Dewan Agama Bahrain Kecam Intoleransi di Prancis. Umat Muslim Pakistan menggelar aksi protes mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait karikatur yang menghujat Nabi Muhammad SAW serta menyerukan aksi boikot produk Prancis di Karachi, Selasa (27/10).
Foto: EPA-EFE/Shahzaib Akber
Dewan Agama Bahrain Kecam Intoleransi di Prancis. Umat Muslim Pakistan menggelar aksi protes mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait karikatur yang menghujat Nabi Muhammad SAW serta menyerukan aksi boikot produk Prancis di Karachi, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Dewan agama tertinggi Bahrain mengecam keras penerbitan kartun yang menyinggung Nabi Muhammad. Hal ini disampaikan Kantor Berita Bahrain.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/10) lalu, Dewan Wakaf Suni Bahrain mengecam penerbitan kartun ofensif tersebut. Mereka menekankan tindakan keji seperti menerbitkan kartun Nabi Muhammad itu memicu rasialisme, kebencian, dan ekstremisme, mempromosikan kekerasan, dan merusak upaya untuk mencapai koeksistensi dan perdamaian.

Baca Juga

Dewan menekankan dukungan terhadap pernyataan yang dikeluarkan Dewan Tertinggi Urusan Islam Bahrain, yang menegaskan tindakan tercela tersebut memicu rasisme dan kebencian, memicu ekstremisme, mendorong kekerasan dan konflik, dan merusak upaya untuk mencapai hidup berdampingan dan perdamaian di antara orang-orang.

"Penerbitan kartun sebagai pelanggaran mencolok nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan di antara agama dan peradaban," ujar Dewan Wakaf Jaffari Bahrain dalam pernyataan, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (28/10).

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Dewan Wakaf Jaffari menekankan penolakan terhadap upaya untuk melibatkan simbol-simbol Muslim dan kesuciannya dalam agenda sempit yang tidak melayani koeksistensi dan harmoni. Tindakan menerbitkan kartun Nabi yang sangat dihormati Muslim itu malah memicu wacana kebencian dan kekerasan, dan termasuk tindakan tidak menjaga perdamaian global.

Dalam hal ini, Dewan Wakaf Jaffari mendukung pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Tertinggi Urusan Islam, yang secara jelas menyatakan penolakan tindakan dan praktik penerbitan kartun tersebut. Dewan menegaskan status kesucian Nabi Muhammad tidak akan terpengaruh oleh pelanggaran yang tidak dapat diterima itu.

Justru menambah kehidupan Nabi Muhammad dan perilaku baik keluarganya serta sahabatnya akan tetap menjadi mercusuar toleransi, persaudaraan, keadilan dan kesetaraan di antara semua manusia. Kebaikan mereka tetap menjadi prinsip-prinsip dan panduan bagi Muslim serta pendukung perdamaian.

Dewan tersebut menekankan dunia merindukan promosi budaya toleransi dan dialog antara peradaban dan agama. Dunia merindukan penolakan kekerasan, kebencian, dan penghinaan, serta berupaya untuk mengakhiri pelanggaran terhadap kepercayaan dan agama orang lain.

Dewan berharap agar para pelaku penerbit kartun Nabi Muhammad akan sadar dan berpikir logis. Berharap mereka menyerukan pelestarian kesucian dan simbol semua agama untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Serta untuk memperkuat ikatan komunikasi, hidup berdampingan, dan perdamaian di antara semua bangsa dan peradaban.

https://saudigazette.com.sa/article/599664/World/Mena/Bahrains-top-religious-bodies-denounce-cartoons-offending-Prophet-Muhammad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement