Rabu 28 Oct 2020 04:17 WIB

Fauci Kritik Banyak Sekali Orang Abai Cegah Covid-19

Masker tetap wajib digunakan saat pandemi covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ahli penyakit menular Anthony Fauci.
Foto: EPA
Ahli penyakit menular Anthony Fauci.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat, Anthony Fauci mengkritisi mayoritas individu tak menjalankan cara paling mudah mencegah penularan COVID-19. Padahal COVID-19 bisa menular dengan amat cepat.

Fauci memantau mayoritas orang sudah mengenal protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian, dan mencuci tangan secara teratur untuk mengekang virus corona. Sebagian besar ruang publik, restoran, toko ritel sekarang juga mengharuskan pengunjung untuk memakai masker.

Baca Juga

Sebuah studi baru dari para peneliti di Universitas Tokyo menemukan masker dapat memblokir hingga 90 persen dari virus corona meskipun tidak menghilangkan risiko penularan sepenuhnya. Fauci mengingatkan ada cara super mudah lain untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Orang-orang memiliki interpretasi yang dapat dimengerti, tetapi salah. (banyak orang berpikir) bahwa satu-satunya saat Anda menularkan infeksi adalah ketika Anda batuk dan bersin di sekitar seseorang. Namun, cukup berbicara dengan seseorang di dekat Anda, maka ada partikel-partikel yang keluar, yang dapat tinggal di udara untuk jangka waktu tertentu," kata Fauci dilansir dari BGR pada Selasa (27/10).

"Beberapa dari partikel itu jatuh ke tanah, itulah sebabnya kami mengatakan menjaga jarak sejauh enam kaki penting. Tetapi beberapa di antaranya aerosol dapat menggantung di udara untuk jangka waktu tertentu," lanjut Fauci.

Oleh karena itu, Fauci menekankan masker sangat penting selama pandemi ini. Masker tetap wajib digunakan bahkan saat berada dalam situasi di mana anda yakin semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang batuk atau bersin.

"Jangan sampai kita lupa, masker juga mencegah tertular karena kurang dari separuh orang yang pernah terinfeksi virus corona bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga masker wajah dapat melindungi Anda tanpa Anda sadari membutuhkan perlindungan itu," ujar Fauci.

Selain itu, ada literatur medis pada April lalu yang memperingatkan virus dapat ditularkan ke seseorang yang menghirup partikel atau tetesan cairan di udara dari orang yang terinfeksi.

"Penelitian laboratorium yang masih berkembang menunjukkan COVID-19 tetap dapat hidup dalam aerosol hingga tiga jam pasca-aerosolisasi, sehingga transmisi aerosol dapat diterima," tulis Cassandra D. Benge dalam jurnal Federal Practitioner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement