Selasa 27 Oct 2020 21:34 WIB

Sayed Award Hingga Rencana Pembangunan Museum Rasulullah

Sayed Award digagas oleh tiga tokoh agama dunia.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sayed Award Hingga Rencana Pembangunan Museum Rasulullah. Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla bersama Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin selaku Ketua Yayasan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam, mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umroh di tengah Pandemi Covid-19 oleh Pihak Kerajaan Arab Saudi.
Foto: Dok DMI
Sayed Award Hingga Rencana Pembangunan Museum Rasulullah. Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla bersama Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin selaku Ketua Yayasan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam, mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umroh di tengah Pandemi Covid-19 oleh Pihak Kerajaan Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla bersama mantan wakapolri Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Vatikan dan Makkah baru-baru ini. Kunjungan tersebut dilakukan keduanya bersama rombongan dalam dua agenda yang berbeda.

Dalam kunjungan pertama di Vatikan Roma, adalah karena Jusuf Kalla merupakan salah satu juri Sayed Award for Human Fraternity yang mewakili Asia. Sayed Award merupakan sebuah anugerah untuk tokoh-tokoh perdamaian dunia untuk kemanusiaan.

Syafruddin menuturkan, Sayed Award digagas oleh tiga tokoh agama dunia yakni Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad Tayyeb, Emir UEA Syekh Mohamamd, dan pemimpin umat katolik Paus Fransiskus. 

Setelah dari Roma, melanjutkan perjalanan menuju Riyadh, Arab Saudi untuk bertemu dengan Liga Muslim Dunia. Kunjungan tersebut dalam rangka membahas kelanjutan perjanjian kerja sama pendirian museum Rasulullah. Pembahasan dilanjutkan setelah hampir 6 bulan tertunda karena Pandemi.

 

Museum sejarah Rasulullah telah selesai di bangun di Madinah dan menunggu peresmian, sedangkan di Makkah masih dalam proses pembangunan. Untuk di Indonesia sendiri, Museum Rasulullah baru akan mulai dibangun.

"Saya menandatangani perjanjian kerja sama detail dengan Syekh Prof Abdurrahman al-Mattor Deputi Eksekutif Liga Muslim Dunia," kata Syafruddin dalam sambungan telepon, Selasa (27/10).

Liga Muslim Dunia merupakan organisasi Islam non pemerintah terbesar di dunia. Liga muslim dunia terdiri dari 80 negara, 56 negara Islam dan sisanya negara-negara yang berpenduduk Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement