Selasa 27 Oct 2020 15:33 WIB

Wapres Minta Masyarakat tak Keliru Soal Wisata Halal

Pariwisata halal bukan berarti mengubah ciri khas dari destinasi pariwisata di daerah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Ma
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf meminta masyarakat tidak keliru memahami konsep pariwisata halal yang saat ini dikembangkan Pemerintah. Ma'ruf menegaskan, pariwisata halal bukan berarti mengubah ciri khas dari destinasi pariwisata di suatu daerah.

"Masih ada pemahaman yang keliru tentang pariwisata halal, seakan-akan wisata halal itu akan mensyariahkan destinasinya, sehingga mengubah ciri khas destinasi tersebut," ujar Ma'ruf saat menghadiri Seminar Internasional Isu Fikih Kontemporer pada Ekonomi dan Keuangan Syariah secara virtual, Selasa (27/10).

Ma'ruf mengatakan, padahal konsep wisata halal lebih banyak menyiapkan berbagai pelayanan dan fasilitas yang sesuai dengan prinsip syariah. Seperti makanan halal, tempat wudhu dan sholat yang nyaman baik di tempat wisata, hotel atau penginapan lainnya.

Tambahan pelayanan tersebut dimaksudkan supaya wisatawan dapat merasa nyaman ketika melakukan wisata di Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki potensi wisata besar, yang selama ini belum tergarap dengan baik.

"Hal yang sama saat ini justru telah dilakukan oleh negara-negara yang bukan berpenduduk mayoritas muslim, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan lain-lain," ungkapnya.

Ma'ruf mengatakan saat ini Pemerintah memberikan perhatian khusus pada tumbuh kembang ekonomi dan keuangan Syariah. Sebab, dalam satu dekade terakhir, ekonomi dan keuangan Syariah global mengalami pertumbuhan yang fantastis.

Kondisi itu, kata Ma'ruf, terjadi salah satunya karena semakin banyaknya kelas menengah baru muslim yang dalam melakukan aktifitas ekonominya tetap ingin mempertahankan keyakinannya. Hal itu membentuk demand tersendiri yang bagi pelaku pasar merupakan peluang yang harus dipenuhi.

Maka bertemunya demand dan supply tersebut membentuk pasar ekonomi dan keuangan Syariah global yang dari hari ke hari menunjukkan kenaikan yang tajam.

"Karenanya, empat bidang berikut ini menjadi agenda prioritas Pemerintah, yakni: industri halal, keuangan Syariah, social fund, dan bisnis Syariah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement