Selasa 27 Oct 2020 13:25 WIB

Anies: Libur Panjang Menggoda, Tapi Covid-19 Masih Ada

Lonjakan kasus dikhawatirkan terjadi 14 hari pascalibur panjang.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Friska Yolandha
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Selasa (27/10) menyampaikan kekhawatirannya terkait kemungkinan timbulnya penyebaran Covid-19 klaster keluarga pascalibur panjang memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Anies pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan upaya penanganan selama ini.
Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Selasa (27/10) menyampaikan kekhawatirannya terkait kemungkinan timbulnya penyebaran Covid-19 klaster keluarga pascalibur panjang memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Anies pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan upaya penanganan selama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Selasa (27/10) menyampaikan kekhawatirannya terkait kemungkinan timbulnya penyebaran Covid-19 klaster keluarga pascalibur panjang memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Anies pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan upaya penanganan selama ini.

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan tanggal 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga terdapat libur panjang selama lima hari, yakni pada 28 Oktober-1 November 2020.

"Libur panjang memang menggoda, tapi Covid-19 masih ada di sekitar kita. Jangan sia-siakan upaya kita bersama selama ini," kata Anies seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.

Anies memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 tersebut terjadi dalam rentang waktu 10 sampai 14 hari pascalibur panjang. Prediksi tersebut jelas dia berdasarkan lonjakan kasus yang muncul usai libur panjang pada Agustus 2020 lalu.

"Bulan September kemarin kita mengalami lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta. Klaster keluarga menjadi penyebab yang terbesar akibat libur panjang pada bulan Agustus, kasusnya mulai naik 10 sampai 14 hari kemudian," papar Anies.

Oleh karena itu, Anies menyebut, pihaknya akan lebih fokus terhadap upaya penanganan Covid-19 pascaliburan. "Jadi concern kami bukan saat liburannya, tapi pascaliburan. Karena pascaliburan itulah biasanya terjadi lonjakan (kasus Covid-19)," kata Anies di Polda Metro Jaya, Senin (26/10).

Anies menjelaskan, untuk menghadapi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascaliburan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah antisipasi. Di antaranya adalah memastikan ketersedian tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 dan melakukan penelusuran atau tracing.

"Antisipasi itu artinya kita harus siap jumlah tempat tidur, kemudian kegiatan testing, dan tracing, karena pengalaman masa libur panjang sesudahnya suka ada lonjakan," jelasnya.

Anies pun kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah apabila tidak memiliki keperluan mendesak, serta menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 selama menghabiskan masa liburan. Dia menegaskan, hal itu harus dilaksanakan tidak hanya saat berada di tempat umum, melainkan juga saat berkumpul bersama keluarga.

"Jadi anjuran kita satu, seluruh protokol kesehatan ditaati. Kedua, penularan itu tidak hanya terjadi di wilayah publik, penularan terjadi justru di arena keluarga," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement