REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta memperpanjang penutupan Pasar Harjodaksino hingga 2 November 2020 menyusul meninggalnya suami salah satu pedagang yang positif Covid-19.
"Awalnya dua hari, kemarin dan hari ini tetapi oleh Pemkot akhirnya diperpanjang hingga satu minggu," kata Lurah Pasar Harjodaksino Listianto, Senin (26/10).
Selama penutupan, ia akan terus melakukan penyemprotan disinfektan di setiap sudut pasar. "Sterilisasi kami lakukan untuk memastikan pasar bersih dari virus tersebut," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi membenarkan perpanjangan waktu penutupan pasar. Bahkan, Pemkot Surakarta berencana mengadakan tes usap massal yang diikuti oleh para pedagang.
"Ada sekitar 50 pedagang yang ikut (tes usap), terutama yang berjualan di sekitar pedagang yang sudah terjangkit Covid-19," katanya.
Sedangkan untuk tenaga kebersihan, juga dilakukan penelusuran di sekitar lokasi bekerja, termasuk interaksi terakhir tenaga kebersihan tersebut. "Untuk petugas kebersihan tentu di sekitar tempat aktivitasnya. Ini upaya kami untuk memotong mata rantai penyebaran virus," katanya.
Sebelumnya, langkah penutupan sementara Pasar Harjodaksino dilakukan usai terpaparnya dua pedagang dan satu tenaga kebersihan dengan Covid-19. "Awalnya ada satu pedagang sayur, dia jualan di los. Setelah kami melakukan tracing (penelusuran) ternyata ada penambahan dua, yang satu pedagang di los juga, yang satu tenaga kebersihan," katanya.
Ia mengakui penutupan pasar dilakukan secara mendadak setelah Dinas Perdagangan memperoleh informasi terkait penambahan dua orang yang terjangkit Covid-19, tepatnya pada Ahad (25/10) pagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
