Senin 26 Oct 2020 23:19 WIB

Calon Pengantin di Sumbar Diwajibkan Tes Swab

Tidak hanya calon pengantin, ibu yang akan melahirkan juga diwajibkan tes swab.

Petugas medis melakukan tes usap (swab test) Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas medis melakukan tes usap (swab test) Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatra Barat mewajibkan para calon pengantin dan ibu yang akan melahirkan melaksanakan tes usap. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru.

"Sekarang sudah ada lagi edaran gubernur bagi yang mau melahirkan harus di-swab (tes usap) dulu, tujuannya untuk melindungi tenaga kesehatan dari Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Barat Jasman Rizal di Padang Aro, Senin (26/10).

Baca Juga

Tes usap bagi calon pengantin, katanya, untuk menciptakan generasi sehat sebab salah satu klaster penyebaran Covid-19 adalah tempat pernikahan. Dia menjelaskan, bagi ibu hamil harus melaksanakan tes usap dua minggu sebelum persalinan.

Seorang dokter kandungan, katanya, bisa memprediksi kapan ibu hamil akan melahirkan bayinya sehingga bisa dilakukan tes usap dua minggu sebelum persalinan. Setelah melakukan tes usap, kata dia, ibu yang akan melahirkan dilarang bepergian keluar daerah agar tidak terpapar Covid-19 dan petugas kesehatan aman dari Covid-19 saat membantu menangani persalinan.

Dia mengatakan, banyak tenaga kesehatan yang positif Covid-19, tetapi mereka terpapar tidak di rumah sakit atau puskesmas, tetapi di tempat lain.

"Kalau di RSUD atau puskesmas, alat pelindung diri sangat lengkap dan mereka juga rajin cuci tangan sedangkan di luar itu banyak berinteraksi dengan orang lain dan membuat mereka rentan terpapar Covid-19," ujarnya.

Jasman meminta, tenaga kesehatan melindungi terlebih dahulu dirinya dari paparan virus dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setelah itu, baru melakukan tindakan berupa pelayanan kepada pasien.

Dia menambahkan, kunci pemutusan mata rantai penularan Covid-19 dengan melakukan tes usap. Sebab semakin banyak ditemukan kasus positif virus itu akan semakin baik perkembangan keadaan karena ada penanganan yang lebih intensif dan tepat.

"Coba bayangkan kalau tidak dilakukan tes usap dan ternyata ada orang yang sudah terpapar Covid-19 dan ia setiap saat berinteraksi dengan warga lainnya maka akan menyebarkan virus ini," ujarnya.

Dia berharap, tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pandemi Covid-19 sehingga mereka mau melakukan tes usap.

photo
Tips melindungi anak dari paparan virus Covid-19. - (Republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement