Senin 26 Oct 2020 21:53 WIB

Gili Matra Lombok Manfaatkan Energi Surya untuk Listrik

Masing-masing pulau memiliki satu PLTS dengan kapasitas yang berbeda beda.

Gili Matra Lombok Manfaatkan Energi Surya untuk Listrik. Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (17/3/2020).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Gili Matra Lombok Manfaatkan Energi Surya untuk Listrik. Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (17/3/2020).

IHRAM.CO.ID,MATARAM -- PT PLN (Persero) memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk melistriki kawasan wisata Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan udara di kawasan wisata andalan tersebut.

"Kami berusaha untuk terus menghadirkan energi ramah lingkungan di kawasan wisata itu. Total PLTS di tiga pulau yang dikenal dengan pantainya dan pengelolaan wisatanya itu adalah sebesar 860 kilo Watt peak (kWp)," kata Manager PLN Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Dony Noor Gustiarsyah, di Mataram, Senin (26/10).

Ia mengatakan kawasan Gili Air, Meno, dan Trawangan (Gili Matra), di Desa Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di NTB.

Selain memperoleh suplai listrik dari kabel laut yang telah terpasang sejak 2012, kawasan wisata Gili Matra juga memperoleh pasokan energi bersih yang bersumber dari matahari, atau dikenal dengan istilah PLTS.

Dony menambahkan masing-masing pulau memiliki satu PLTS dengan kapasitas yang berbeda beda. Di Gili Air, PLTS yang terpasang memiliki kapasitas 160 kWp, PLTS Gili Meno sebesar 60 kWp, dan PLTS di Gili Trawangan sebesar 600 kWp.

Ketiga PLTS tersebut beroperasi dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WITA. Sedangkan untuk kekurangan kebutuhan listriknya dipasok dari sistem kelistrikan Lombok melalui kabel bawah laut.

Untuk sementara, suplai pembangkit dari PLTS tersebut baru bisa dinikmati di siang hingga sore hari saja. Ketika matahari terbenam, otomatis PLTS sudah tidak dapat menyuplai listrik.

"Di Kawasan tiga gili, saat ini sudah tidak terdapat lagi PLTD yang beroperasi. Jadi, sudah tidak ada lagi emisi suara maupun emisi udara di sana. Sudah go green," ujar Dony.

Saat ini, kata dia, kawasan wisata tiga gili memiliki beban puncak sebesar 5 mega Watt (MW). Dengan menggunakan kabel laut dari Pulau Lombok, dan tiga PLTS, listrik pada kawasan tersebut dapat dipasok hingga 36 MW.

Tidak hanya di kawasan tiga gili, saat ini PLTS juga telah tersebar di Pulau Lombok. Tercatat empat PLTS telah beroperasi, yaitu di Selong, Sengkol, Pringgabaya dan Sambelia, yang memasok pasokan daya hingga 20 MW pada sistem kelistrikan Lombok.

"Penggunaan PLTS di Lombok merupakan komitmen PLN untuk mendukung pengimplmentasian energi baru terbarukan. Selain itu, juga merupakan salah satu usaha kami untuk mencapai target bauran energi sebesar 23 persen hingga 2025," kata Dony.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement