Senin 26 Oct 2020 20:19 WIB

Kementan Terus Tingkatkan Kinerja Sektor Pertanian

Kementan juga meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut

Di bawah Kementerian Pertanian (Kementan), program padat karya telah dilakukan di beberapa daerah guna menumbuhkan produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani yang bermuara pada memacu pertumbuhan perekonomian.
Foto: Kementan
Di bawah Kementerian Pertanian (Kementan), program padat karya telah dilakukan di beberapa daerah guna menumbuhkan produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani yang bermuara pada memacu pertumbuhan perekonomian.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Memasuki satu tahun kinerja Kabinet Indonesia Maju, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan sinergisitas dan kinerja sektor pertanian untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam acara Tasyakuran satu tahun Kementerian Pertanian Kabinet Indonesia Maju, menyampaikan momentum ini harus menjadi pelecut untuk terus berakselerasidan bekerja lebih keras lagi dalam memajukan sektor pertanian.

"Kita harus perkuat konsepsi dan pertajam program-program yang sudah berjalan. Apa yang kita capai satu tahun ini adalah kerja keras kita semua," kata Mentan di Auditorium Kementan Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan ini, Mentan juga mengapresiasi seluruh perangkat fungsional Kementan dan kebijakan negara dalam melaksanakan tugasnya selama satu tahun. Menurut dia, keberhasilan yang dicapai selama ini tidak lepas dari peran eselon satu dan struktur berikutnya.

Pada masa kepemimpinan Mentan Syahrul, sektor pertanian menjadi penyumbang angka tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020 yakni sebesar 16,14 persen. Selain itu, Kementan juga meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam 100 hari menjabat, Syahrul menggandeng sejumlah kementerian/lembaga, seperti BPS, Kementerian ATR/BPN, BPPT, Lapan, dan BIG untuk melakukan verifikasi ulang lahan baku sawah demi menyeragamkan data pangan nasional.

Kementan juga terus mendorong kinerja ekspor melalui program gerakan tiga kali ekspor (gratieks). Tercatat pada periode Januari-Agustus, ekspor pertanian sebesar 8,82 persen dengan nilai mencapai Rp258 triliun. Bahkan, pada September 2020, ekspor pertanian naik sebesar 20,84 persen.

"Kita tentunya tidak boleh puas dan ini harus menjadi tolak ukur bahwa dengan visi yang kuat dan misi yang kita kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik lagi dengan ada kebersamaan di dalamnya," kata Syahrul.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement