REPUBLIKA.CO.ID OVIEDO - Leopoldo Lopez, salah satu kritikus pemerintah Venezuela paling terkemuka, tiba di Madrid pada Minggu.
Menurut Kementerian Luar Negeri Spanyol, Lopez telah bersembunyi di kediaman duta besar Spanyol di Caracas sejak gagalnya pemberontakan melawan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada April 2019.
"Keputusan ini tidak mudah, tetapi kami tidak akan berhenti berjuang siang dan malam untuk mencapai kebebasan yang layak kami dapatkan," cuit Lopez pada Sabtu malam, menambahkan bahwa dia akan memberikan informasi detail tentang rencana aksinya dalam beberapa hari mendatang.
Ayahnya, yang tinggal di Spanyol, mengatakan kepada media bahwa putranya diam-diam telah melintasi perbatasan ke Kolombia pada Jumat. Bagaimana dia bisa pergi di bawah pengawasan ketat negara Venezuela masih belum dikonfirmasi.
Istri Lopez dan tiga anaknya melarikan diri ke Spanyol tahun lalu. Lopez, yang merupakan mantan wali kota Caracas dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada 2014 atas tuduhan menghasut kekerasan setelah memimpin protes melawan Maduro.
Pada 2017, dia pun dipindahkan menjadi tahanan rumah. Dua tahun kemudian, dia dibebaskan oleh sekelompok anggota militer Venezuela yang mendukung presiden yang memproklamirkan dirinya sendiri Juan Guaido.
Saat itu, Guaido mendapat dukungan dari lebih dari 50 negara, termasuk Spanyol dan Amerika Serikat sebagai presiden sah Venezuela. Setelah dibebaskan dari tahanan rumah, Lopez berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Guaido sebelum dia dan keluarganya mengungsi di kediaman duta besar Spanyol.
Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Spanyol disebutkan bahwa keputusannya untuk pergi "didasari alasan pribadi dan secara sukarela".
Ikuti Whatsapp Channel Republika
