Senin 26 Oct 2020 18:43 WIB

Reisa: Angka Kesembuhan Covid-19 Terus Meningkat

Jumlah kasus sembuh dan selesai isolasi di Indonesia mencapai 317.672 kasus.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan angka kesembuhan nasional terus meningkat tiap pekannya. Bahkan pada pekan ini, angka kesembuhan meningkat mencapai 80,51 persen dibandingkan pekan lalu yang sebesar 78,85 persen.

“Jumlah kasus sembuh dan selesai isolasi di Indonesia mencapai 317.672 kasus. Ini berarti angka kesembuhan atau recovery rate mencapai 80,51 persen. Meningkat drastis dibandingkan satu minggu sebelumnya 78,85 persen,” kata Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/10).

Baca Juga

Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia pun tercatat lebih tinggi dari angka kesembuhan rata-rata dunia. Sedangkan kasus aktif hingga hari ini tercatat sebanyak 61.851 orang.

Menurut Reisa, penambahan jumlah pasien sembuh mayoritas berasal dari Provinsi DKI Jakarta dengan 1.162 kasus sembuh dan Jawa Barat dengan 442 kasus sembuh. “Namun kedua provinsi tersebut juga menambahkan kasus baru tinggi. DKI 906 kasus, Jabar 431 kasus baru,” tambah dia.

Seharusnya, lanjut dia, tingkat kesembuhan semakin tinggi dan jumlah kasus baru semakin ditekan. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi, meminta agar jumlah kasus sembuh semakin ditingkatkan.

“Rata-rata kesembuhan di negara kita ini 80,51 persen. Ini bagus. Lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia di angka 73,60 persen,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyebut, rata-rata kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia. Kasus aktif Indonesia kini berada di angka 16,48 persen, sedangkan kasus aktif dunia mencapai 23,73 persen.

Sedangkan angka rata-rata kematian nasional disebutnya juga terus menurun, dari sebelumnya 3,83 persen kini menjadi 3,41 persen.

“Meski ini masih sedikit lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 2,68 persen,” ungkap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement