Senin 26 Oct 2020 15:29 WIB

Jokowi Minta Harga Vaksin Covid-19 Terjangkau Masyarakat

Presiden Jokowi meminta harga vaksin Covid-19 bisa terjangkau masyarakat.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo.
Foto: Dok. Setpres
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar agar harga vaksin covid 19 terjangkau masyarakat. Ia menginstruksikan, agar biaya vaksin betul-betul dikalkulasikan dengan cermat sehingga tak memberatkan masyarakat.

Program vaksinasi ini tak diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat. Nantinya, pemerintah akan memetakan kelompok masyarakat mana saja yang akan mendapatkan vaksin gratis dan kelompok yang harus membayar secara mandiri.

Baca Juga

"Karena ini ada yang gratis ada yang mandiri atau bayar sendiri, ini juga pengenalan biaya dalam pelaksanaan vaksinasi secara mandiri ini harus betul-betul dikalkulasi dan dihitung dengan cermat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi di Istana Merdeka, Senin (26/10).

Karena itu, Presiden menginstruksikan agar aturan mengenai pelaksanaan vaksinasi termasuk biayanya agar disiapkan sejak awal. "Disiapkan aturannya sejak sekarang dari awal. Dan saya minta harganya bisa terjangkau," ujarnya.

Dalam rapat terbatas ini, Jokowi memastikan program vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah juga akan menentukan kelompok masyarakat mana saja yang akan mendapatkan prioritas vaksinasi.

Jokowi pun mengingatkan agar masalah akses masyarakat terhadap program vaksinasi ini dijelaskan dengan baik. "Hal-hal ini perlu dijelaskan secara jelas secara gamblang kepada masyarakat. Jelaskan siapa saja kelompok masyarakat yang mana yang mendapatkan prioritas vaksinasi lebih awal, kenapa mereka dulu harus dijelaskan. Mengapa mereka mendapatkan prioritas," jelas Jokowi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement