Senin 26 Oct 2020 15:48 WIB

Mundur, Pembangunan Pasar Legi Solo Rampung Tahun Depan

Pasar Legi akan dibangun 2,5 lantai di lahan seluas 20 ribu meter persegi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan berkeliling pasar dengan membawa poster himbauan untuk mengenakan masker saat kegiatan Ronda Masker di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/9/2020). Ronda masker tersebut untuk himbauan pedagang sekaligus pengunjung untuk selalu mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan saat beraktifitas di dalam pasar untuk mencegah penularan COVID-19.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan berkeliling pasar dengan membawa poster himbauan untuk mengenakan masker saat kegiatan Ronda Masker di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/9/2020). Ronda masker tersebut untuk himbauan pedagang sekaligus pengunjung untuk selalu mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan saat beraktifitas di dalam pasar untuk mencegah penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pembangunan Pasar Legi di Kota Solo, Jawa Tengah, mengalami kemunduran sekitar enam bulan. Alhasil, pembangunan diperkirakan baru selesai tahun depan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, awalnya pembangunan pasar yang terbakar pada Oktober 2018 tersebut direncanakan dimulai Maret 2020. Namun, jadwal pembangunan terpaksa mengalami kemunduran lantaran pandemi Covid-19. Selain itu, proses lelang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan secara ketat, sehingga baru lelang pada Juli 2020.

Baca Juga

"Ini pengumuman lelang sudah. Masa sanggah berakhir 26 Oktober, kalau tidak ada sanggahan menurut jadwal tanggal 2 November penandatanganan kontrak," kata Heru kepada wartawan, Ahad (25/10).

Heru menyatakan, dari rencana awal pembangunan Pasar Legi dijadwalkan selesai akhir 2020. Dengan adanya kemunduran tersebut, maka pembagunan diperkirakan selesai 2021. Selain itu, Pemkot juga memperpanjang sewa lahan di dekat Taman Segitiga yang digunakan sebagai pasar darurat.

"Kalau dari hasil diskusi, kalihatannya 12 bulan sudah selesai, akhir tahun depan," imbuhnya.

Dari sisi desain, menurutnya tidak ada perubahan dari rencana awal. Pasar akan dibangun 2,5 lantai di lahan seluas 20 ribu meter persegi. Dari lahan tersebut, hanya sekitar 10.800 meter persegi yang digunakan untuk bangunan. Sisanya berupa lahan terbuka.

Heru menambahkan, ada sedikit tambahan yang agak berbeda dari rencana desain awal. Nantinya, setiap pintu masuk di setiap lantai akan dibuat tempat cuci tangan permanen. Hal itu untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat dan mencegah penularan Covid-19.

"Kalau dulu desainnya tempat cuci tangan dekat kamar kecil, kalau sekarang akses setiap masuk lantai kami siapkan tempat cuci tangan permanen," ucap Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement