Senin 26 Oct 2020 11:50 WIB

217 KK di Pulau Terluar Indonesia Kini Nikmati Listrik PLN

Hadirkan listrik di Pulau terluar Indonesia PLN bangun gardu dengan kapasitas 50 kVA

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). Untuk menghadirkan listrik di Pulau Kawaluso, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 160 meter, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1.368 meter dan satu buah gardu dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA).
Foto: PLN
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). Untuk menghadirkan listrik di Pulau Kawaluso, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 160 meter, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1.368 meter dan satu buah gardu dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN kembali berhasil menghadirkan listrik untuk pulau terluar Indonesia. Kali ini sebanyak 217 Kepala Keluarga (KK) yang berada di pulau Kawaluso dapat menikmati listrik PLN.

Pulau Kawaluso sendiri berada di sebelah utara Pulau Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang berhadapan langsung dengan Filipina. Hadirnya listrik di pulau Kawaluso, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, S.E., M.E. mengungkapkan apresiasi mendalam dan rasa terimakasih kepada PLN yang sudah mengaliri listrik di pulau terluar termasuk pulau Kawaluso, sekaligus berharap investasi yang besar ini dapat dimanfaatkan masyarakat.

“Ada 217 kepala keluarga di Kampung Kawaluso ini jika semuanya menggunakan listrik PLN dengan daya 900, maka beban pemakaiannya akan besar. Kiranya dengan adanya listrik PLTD ini, taraf hidup masyarakat dapat meningkat,” ujar Jabes.

Untuk menghadirkan listrik di Pulau Kawaluso, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 160 meter, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1.368 meter dan satu buah gardu dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA). Adapun pasokan listrik di desa ini berasal dari PLTD.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda menjelaskan bahwa untuk menghadirkan listrik ke Pulau Kawaluso membutuhkan perjuangan yang keras. Terbatasnya akses menjadi tantangan utama. Perjalanan menuju pulau Kawaluso hanya dapat ditempuh melalui jalur laut selama 12 jam dari Pelabuhan Bitung, atau 5 jam dari Kota Tahuna sebagai pusat kabupaten.

“Ini merupakan sebuah tantangan bagi kami. Namun dengan tekat yang kuat dan kerja nyata Insan PLN maka listrik pun bisa dirasakan oleh masyarakat, ini sebuah kebanggaan bagi kami, membawa kebahagiaan di Pulau Kawaluso,” ucap Huda.

Dirinya menambahkan, hadirnya PLN di tengah masyarakat Pulau Kawaluso akan meningkatkan potensi ekonomi seiring dengan meningkatnya produktifitas masyarakat.

“Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang segala jenis sektor usaha, PLN kini ini hadir di tengah masyarakat Pulau Kawaluso yang belum menikmati listrik sebelumnya. Bukan hanya masyarakat di pulau besar saja yang menikmati listrik tapi sampai ke pulau kecil dan terluar. PLN hadir membawa terang agar seluruh masyarakat Indonesia merasakan pembangunan yang merata,” tegas Huda.

Selain mengimplementasikan komitmen menghadirkan listrik di daerah 3T, PLN juga berupaya menghadirkan listrik untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi. Saat ini untuk Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe telah mencapai 97,38 persen.

Sebelumnya, sejak Juni lalu, berturut-turut PLN juga telah berhasil melistriki pulau Marore, pulau Matutuang dan pulau Kawio yang menjadi pulau terluar di bagian utara Indonesia. Ini adalah upaya PLN untuk menjaga kedaulatan negara dan menghadirkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement