Senin 26 Oct 2020 07:27 WIB

Israel Buka Kembali Wisata Laut Mati kala Pandemi Corona

Tingkat Pandemi Kesil, Israel Buka Kembali Wisata Laut Mati

Kasawan Laut Mati
Foto: google.com
Kasawan Laut Mati

IHRAM.CO.ID, --  Kementerian Pariwisata Israel berinisiatif untuk menetapkan kota Eilat dan kawasan Laut Mati sebagai "pulau pariwisata hijau". Keputusan ini telah disetujui pada hari Ahad kemarin dalam rapat kabinet.

Menurut garis besar, kabinet sewaktu oandemi virus corona memang akan diizinkan untuk mendeklarasikan kota Eilat dan kompleks hotel yang mengelilingi Laut Mati itu sebagai 'kawasan wisata khusus'. Nantinya skitar 30 persen hotel di sana memungkinkan untuk dibuka dengan mematuhi pedoman protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

 

 Pada tahap selanjutnya, secara lebih bertahap, undang-undang yang akan diberlakukan akan memungkinkan pembukaan lebih banyak bisnis di daerah tersebut, yang akan melayani tamu hotel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjelaskan keputusan tersebut selama rapat kabinet. Dia mengatakan bahwa sejumlah besar pariwisata Israek terkonsentrasi di sana. "Kami telah membuat pengaturan khusus untuk mereka karena mereka terpencil, mereka terpisah. Ini adalah pengumuman yang sangat penting bagi penduduk. Wilayah ini, dan juga untuk warga Israel, yang ingin pergi ke tempat-tempat wisata yang ditentukan dan aman."

Dasar pemikiran pertimbangan hukum pembukaan kembali wisata di sana bertumpu pada dua pertimbangan utama:

Pertama, kesehatan - Keunikan Laut Mati memungkinkan adanya 'kawasan steril' tempat berkumpulnya wisatawan yang negatif COVID-19, sehingga meminimalkan risiko penyebaran virus. Kompleks 'Dead Sea Hotels' tidak memiliki populasi lokal, yang mungkin bersentuhan dengan tamu hotel. Karakteristik geografis kota Eilat dan keterpencilannya yang relatif dari kota-kota terdekat juga memberikannya status 'pulau wisata' ini membuat memungkinkan orang untuk memantau jalan masuk ke kota itu.

Kedua, Kebutuhan ekonomi:  Kawasan hotel Eilat dan Laut Mati memiliki mata pencaharian yang hampir eksklusif dari pariwisata dan bisnis hotel. Penerapan keputusan tersebut diharapkan dapat mengurangi pengangguran di Eilat dan Laut Mati, serta merupakan bagian dari rencana untuk merehabilitasi industri pariwisata yang rusak parah akibat krisis virus corona.

Sementara itu, Walikota Eilat Meir Yitzhak Halevi mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman bila pihaknya berharap pada akhir minggu ini, RUU, yang dibangun di atas fondasi program Magen Eilat yang dirumuskan oleh Kota Eilat, akan disetujui Knesset (parlemen Israel).

"Setelah itu kita dapat mempersiapkan untuk membuka kota Eilat di kawasan wisata termasuk hotel, atraksi, restoran dan perdagangan. Semua ini untuk kebaikan masyarakat Eilat, perekonomiannya dan rekreasi warga Israel yang ingin datang dan liburan di dalamnya,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement