Ahad 25 Oct 2020 21:27 WIB

Kodim Mempawah Bentuk Kader Penegakan Protokol Kesehatan

Agar masyarakat patuh protokol kesehatan diperlukan upaya bersama semua pihak

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kodim Mempawah, Kalimantan Barat, melakukan kaderisasi dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi penegakan disiplin protokol kesehatan kepada organisasi keagamaan, tokoh agama, perkantoran perbankan, sentra ekonomi dan sekolah. Ini dilakukan dalam upaya mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Kegiatan yang kami laksanakan di Aula Makodim 1201/Mph itu diikuti oleh 21 perwakilan instansi non pemerintah yang menerima pembekalan materi oleh Polkes Xll-X/Mph Peltu Sumantri dan Pasiops Kapten (Inf) Hendro Purnomso," kata Dandim 1201/Mph Letkol (Inf) Dwi Agung Prihanto di Mempawah, Ahad (25/10).

Dia menjelaskan kegiatan ini bertujuan agar seluruh komponen di wilayah Kabupaten Mempawah dapat menerapkan pendisiplinan protokol kesehatan kepada karyawan dan pengunjung yang ada di lingkungan kerja masing-masing. "Para peserta kami bekali materi teori dan praktek tentang bagaimana cara penerapan disiplin protokol kesehatan di lingkungan kerja masing-masing secara edukatif, humanis namun tetap tegas," katanya.

Menurut dia, agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan diperlukan upaya bersama semua pihak tidak hanya TNI-Polri dan pemerintah, namun semua pihak harus ikut serta menegakkannya. "Untuk itulah kita bentuk kader penegak disiplin yang nantinya akan ikut serta dalam mendisiplinkan masyarakat di lingkungan masing-masing," katanya.

Sementara itu pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak saat ini telah mendirikan tenda darurat untuk ruang IGD dengan kapasitas 10-20 tempat tidur sebagai antisipasi peningkatan pasien. "Tenda darurat tersebut milik BNPB agar seluruh pasien dapat ditangani secara cepat," kata Kabid Pelayanan RSUD Pontianak dr Eni Nuraeni.

Dia menjelaskan pendirian tenda darurat itu karena RSUD Soedarso dalam tiga hari lalu sempat kewalahan menampung lonjakan pasien terduga Covid-19 dan pasien umum. "Selain itu, jumlah pasien umum juga mengalami peningkatan, sehingga ruang dan tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tidak mampu menampung lonjakan pasien," ungkapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement