Ahad 25 Oct 2020 08:45 WIB

Sebut Ekonomi RI Lebih Baik, Jokowi: Insya Allah Recovery

Jokowi menilai ekonomi Indonesia saat ini lebih baik dibanding negara lain.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nashih Nashrullah
Jokowi menilai ekonomi Indonesia saat ini lebih baik dibanding negara lain. Ilustrasi ekonomi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi menilai ekonomi Indonesia saat ini lebih baik dibanding negara lain. Ilustrasi ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis kondisi perekonomian di Indonesia akan segera pulih setelah terdampak pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, pergerakan berbagai indikator strategis selama triwulan ketiga 2020 pun telah menunjukan adanya perbaikan.

Baca Juga

“Saya meyakini insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan HUT ke-56 Partai Golkar, Ahad (25/10).

Sebelum pandemi covid terjadi, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5 persen. Pada 2019 misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen. Namun akibat pandemi yang terjadi, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 2,97 persen di triwulan pertama, dan minus 5,32 persen di triwulan kedua 2020.

Kendati demikian, Jokowi menilai kontraksi ekonomi di Indonesia masih lebih baik dibanding negara-negara lain yang bahkan mengalami resesi. Di triwulan ketiga 2020, pemerintah pun mencatat telah terjadi perbaikan. Misalnya saja pada harga pangan seperti beras serta perbaikan jumlah penumpang angkutan udara pada Agustus 2020 yang naik sebesar 36 persen dari bulan sebelumnya.

“Neraca perdagangan September 2020 juga surplus 2,44 miliar USD. Purchasing manager index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali dan telah terjadi peningkatan konsumsi,” tambah Jokowi.

Artinya, kata Jokowi, kondisi ini membuka peluang untuk mengembangkan usaha. Ia yakin pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin luas.

Pandemi Covid-19 ini berdampak buruk pada seluruh lapisan masyarakat dari tingkatan rumah tangga, UMKM, hingga korporasi. Selain itu, pandemi ini juga telah menciptakan efek domino dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial dan ekonomi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement