Sabtu 24 Oct 2020 23:30 WIB

Perusahaan BUMD dan BUMN Bersinergi Penuhi Kebutuhan Pangan

Food Station Tjipinang Jaya menjadi pembeli hasil panen Sang Hyang Seri.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Pekerja mengemas paket bantuan sosial di gudang Food Station, Cipinang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) menambah 200 orang pekerja di tengah wabah pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/reno esnir
Pekerja mengemas paket bantuan sosial di gudang Food Station, Cipinang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) menambah 200 orang pekerja di tengah wabah pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya bersinergi dengan perusahaan BUMN PT Sang Hyang Seri (SHS) untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jakarta. Food Station menjadi offtaker hasil panen SHS. 

Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, Food Station dan SHS baru saja menggelar panen bersama di lahan 1.100 hektare di Sukamandi, Jawa Barat. Ia mengatakan, kegiatan panen bersama ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dijalin antara Food Station pada 8 Oktober 2020. 

"Food Station menjadi offtaker dari hasil panen di lahan seluas 1.100 hektare. Kerja sama ini merupakan wujud nyata sinergi antara BUMD dan BUMN untuk mewujudkan ketahanan pangan Jakarta,” kata Arief dalam keterangan resmi, Sabtu (24/10).

Arief menjelaskan, melalui kerjasama ini, Food Station akan mendapatkan pasokan 20 ribu ton GKP sampai dengan akhir 2020 dengan estimasi produktivitas per hektarnya rata-rata enam ton. Kerja sama tersebut akan ditingkatkan dengan pola kerja sama contract farming agar Food Station bisa meminta PT SHS untuk menanam varietas padi tertentu di lahan yang dikerjasamakan. 

Menurut Arief, selain pengembangan kerja sama melalui pola contract farming, Food Station ingin lahan yang dikerjasamakan diperluas dari 1.100 hektar menjadi 3.200 hektar.

"Kerja sama ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengamankan pasokan dan harga pangan di Jakarta jelang akhir tahun dengan cara mencari pasokan dari gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di daerah sentra produksi. Maka demikian terjadi pemberdayaan kepada petani yang ada di daerah,” ucapnya.

Direktur Utama PT SHS Karyawan Gunarso menambahkan, kerja sama dengan Food Station sangat strategis. Sebab, lahan yang dikerjakan oleh 2.000 petani ini merupakan lahan persawahan irigasi teknis hingga tersier, sehingga jaminan atas ketersediaan air menjadi tidak masalah.

"Ini potensi yang luar biasa karena saat ini cukup sulit mencari hamparan persawahan luas dan produktif dengan irigasi teknis yang dimiliki oleh satu entitas perusahaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement